TY - GEN CY - Universitas Lampung ID - eprints75115 UR - http://digilib.unila.ac.id/75115/ A1 - Andreas Novendra Dwiyanto, Marbun Y1 - 2023/08/02/ N2 - Permintaan listrik yang terus meningkat mengakibatkan kenaikan permintaan batu bara. Permintaan batu bara terus meningkat karena pembangkitan daya masih bergantung pada batu bara. Selain itu efek gas rumah kaca paling tinggi diakibatkan dari pembangkit listrik berbahan bakar batu bara. Disisi lain biomassa dapat menjadi pengganti atau pendamping batu bara sebagai bahan bakar pembangkit listrik. Salah satu biomassa yang berpotensi adalah limbah tandan kosong kelapa sawit (TKKS). Sebagai pendamping batu bara (co-firing), TKKS dapat mengurangi laju emisi gas rumah kaca dan penggunaan batu bara pada pembangkit listrik. Penelitian co-firing batu bara dan TKKS pada pulverized burner dilakukan untuk mengetahui dampak co-firing terhadap emisi pembakaran. Penelitian ini diawali dengan menyiapkan TKKS tertorefaksi dan batu bara dalam bentuk serbuk ukuran mesh 100. Perbandingan batu bara dan TKKS yang diamati adalah 80:20. Selanjutnya dilakukan pengujian pengaruh air fuel ratio (AFR) terhadap emisi co-firing yang dihasilkan. Emisi pembakaran diukur menggunakan gas analyzer. Hasil penelitian menunjukkan co-firing TKKS 20% dapat menurunkan kadar emisi CO 22,58% (1490 ppm), SO2 14,96% (70 ppm) dan NO2 10,49% (43 ppm). Analisis data yang dilakukan menunjukkan bahwa penambahan AFR mempengaruhi emisi pembakaran. Pada co-firing dengan AFR 30% emisi CO yang dihasilkan 4003 ppm, SO2 298 ppm, dan NO2 334 ppm.Hasil ini lebih baik dibandingkan dengan variasi tanpa excess air, excess air 10, dan 20%. Co-firing TKKS 20% dengan AFR 30% berhasil menurunkan emisi yang signifikan sekaligus menaikkan efisiensi pembakaran. PB - Fakultas Teknik TI - KARAKTERISTIK EMISI PEMBAKARAN TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT DENGAN CO-FIRING BATU BARA VARIASI AIR FUEL RATIO (AFR) AV - restricted ER -