@misc{eprints75147, month = {Juli}, title = {ANALISIS LINGKUNGAN KERJA PADA WORKSHOP ALSINTAN UPTD BALAI BENIH INDUK TANAMAN PANGAN DAN ALSINTAN PROVINSI LAMPUNG}, author = {OGAS SAPUTRA MUHAMAD}, address = {UNIVERSITAS LAMPUNG}, publisher = {FAKULTAS PERTANIAN}, year = {2023}, url = {http://digilib.unila.ac.id/75147/}, abstract = {Kegiatan di bengkel erat kaitannya dengan ergonomika lingkungan fisik, disebabkan bengkel memiliki sumber penyebab kecelakaan kerja. Lingkungan kerja yang aman dan nyaman sangat diperlukan oleh pekerja agar dapat bekerja dengan optimal dan produktif, sehingga penting untuk memperhatikan lingkungan kerja agar tercipta suasana yang kondusif bagi pekerja. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kondisi fisik lingkungan kerja dan mengidentifikasi sumber pencahayaan dan tata letak mesin yang menghasilkan kebisingan. Penelitian ini dilakukan pada Workshop Alsintan UPTD Balai Benih Induk Tanaman Pangan dan Alsintan Provinsi Lampung. Parameter penelitian yang diamati yaitu kebisingan, intensitas cahaya, suhu dan kelembapan. Pengukuran kebisingan dan intensitas cahaya masing-masing diukur menggunakan sound level meter dan lux meter. Pengukuran dilakukan pada lima puluh titik pengukuran yang ditentukan berdasarkan luas Workshop. Pengukuran suhu dan kelembapan menggunakan termometer higrometer digital, dilakukan pada tiga titik. Hasil pengukuran dibandingkan dengan standar baku mutu yang berlaku di Indonesia. Hasil pengukuran kebisingan yaitu rata-rata sebesar 88,29 dBA dan melebihi nilai ambang batas (NAB). Intensitas pencahayaan berada dalam batas pencahayaan yang diizinkan untuk melakukan pekerjaan permesinan yaitu 672,8 lux. Hasil pengukuran suhu rata-rata yaitu 28,8?C. Sementara hasil pengukuran kelembapan rata-rata yaitu 61,5\%. Mengacu pada Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 1405 Tahun 2002 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran dan Industri, maka suhu dan kelembapan udara pada Workshop Alsintan UPTD Balai Benih Induk Tanaman Pangan dan Alsintan Provinsi Lampung masih di atas persyaratan kesehatan lingkungan kerja. Kata kunci : Ergonomika, lingkungan fisik, NAB } }