%0 Generic %9 Other %A Hendra Lesmana, 0813051063 %C Universitas Lampung %D 2015 %F eprints:7577 %I Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan %T PENINGKATAN KETERAMPILAN JURUS TANGAN KOSONG DALAM BELADIRI PENCAK SILAT DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KELOMPOK DAN BERPASANGAN PADA SISWA XI IPA SMA MUHAMMADIYAH BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014 %U http://digilib.unila.ac.id/7577/ %X ABSTRAK Tujuan penelitian untuk meningkatan keterampilam jurus tangan kosong dalam beladiri pencak silat siswa kelas XI IPA SMA Muhammadiyah Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014 dengan menggunakan model pembelajaran kelompok dan berpasangan . Metodelogi penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Dengan subjek penelitian adalah siswa kelas XI IPA yang berjumlah 35 siswa, dengan jumlah 20 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan. Sedangkan teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan menggunakan instrumen penilaian tes keterampilan jurus tangan kosong dalam beladiri pencak silat. Hasil penelitian menunjukkan: pada siklus pertama dengan penggunaan model pembelajaran kelompok dan berpasangan siswa diperintahkan membuat kelompok setiap kelompok terdiri dari delapan siswa setiap kelompok sesungguhnya diperoleh prosentase keberhasilan ketuntasan belajar siswa putra 40% dan siswa putri 5,71% sehingga diperoleh ketuntasan belajar seluruhnya 45,71%. Pada siklus kedua dengan model pembelajaran kelompok dan berpasangan siswa membentuk kelompok setiap kelompok terdiri dari empat siswa perkelompok prosentase keberhasilan ketuntasan belajar siswa putra 54,29% dan siswa putri 11,42% sehingga diperoleh ketuntasan belajar seluruhnya 65,71%. Pada siklus ketiga dengan siswa membuat kelompok setiap kelompok terdiri dari dua siswa yang saling berhadapan setiap kelompok pembelajaran diperoleh prosentase keberhasilan ketuntasan belajar siswa putra 57,15% dan siswa putri 37,14% sehingga diperoleh ketuntasan belajar seluruhnya 94,29%. Ketuntasan belum mencapai 100%, mengingat dana dan waktu yang tidak efektif , maka penelitian ini tidak dilanjutkan mencapai ketuntasan 100%.