TY - GEN CY - UNIVERSITAS LAMPUNG ID - eprints75771 UR - http://digilib.unila.ac.id/75771/ A1 - Siti , Hulaifah Y1 - 2023/09/08/ N2 - Lilin aromaterapi dari minyak essensial berupa minyak hidrosol biji pala, kayu manis dan bunga telang menjadi salah satu pengobatan alternatif untuk mengatasi insomnia atau kurang tidur. Minyak atsiri memiliki kandungan berupa senyawa volatil yang mudah menguap. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi minyak hidrosol biji pala, kayu manis dan bunga telang terhadap karakteristik lilin atomaterapi. Penelitian ini disusun dalam Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan enam taraf perlakuan dan empat kali pengulangan. Formulasi perbandingan minyak hidrosol biji pala, kayu manis dan bunga telang yang digunakan antara lain yaitu P1 (2,5:0:2)%, P2 (2:0,5:2)%, P3 (1,5:1:2)%, P4 (1:1,5:2)%, P5 (0,5:2:2)% dan P6 (0:2,5:2)%. Semua sampel perlakuan dilakukan uji sensori dengan parameter aroma sebelum dibakar, aroma setelah dibakar, warna, penerimaan keseluruhan dan kenampakan fisik serta dilakukan uji waktu bakar dan uji titik leleh pada perlakuan terbaik lilin aromaterapi. Hasil penelitian yang telah dianalisis dengan uji sidik ragam dan uji lanjut BNT pada taraf nyata 5% menunjukkan bahwa kombinasi minyak hidrosol biji pala 2,5% : kayu manis 0% : bunga telang 2% berpengaruh nyata terhadap aroma lilin sebelum dibakar (3,8125), aroma lilin setelah dibakar (4,0250), warna (4,3375), penerimaan keseluruhan (3,9125), kenampakan fisik (3,8125), waktu bakar lilin aromaterapi 12 jam dan titik leleh pada suhu 53°C. Kata kunci: Lilin aromaterapi, minyak hidrosol biji pala, minyak atsiri kayu manis, bunga telang Aromatherapy candles from essential oils in the form of hydrosol oil of nutmeg, cinnamon and telang flowers are one of the alternative treatments to overcome insomnia or lack of sleep. Essential oils contain volatile compounds that are volatile. This study aims to determine the effect of the combination of hydrosol oil of nutmeg, cinnamon and eagle flowers on the characteristics of atomatherapy candles. This study was arranged in a Complete Group Randomized Design (RAKL) with six levels of treatment and four repeats. The formulation of the ratio of hydrosol oil for nutmeg, cinnamon and flower seeds used include P1 (2.5:0:2)%, P2 (2:0.5:2)%, P3 (1.5:1:2)%, P4 (1:1.5:2)%, P5 (0.5:2:2)% and P6 (0:2.5:2)%. All treatment samples were subjected to sensory tests with parameters of aroma before burning, aroma after burning, color, overall acceptance and physical appearance as well as burning time tests and melting point tests on the best treatment of aromatherapy candles. The results of research that have been analyzed by fingerprint test and BNT follow-up test at a real level of 5% show that the combination of nutmeg seed hydrosol oil 2.5%: cinnamon 0%: telang flower 2% has a significant effect on the aroma of candles before burning (3.8125), the aroma of candles after burning (4.0250), color (4.3375), overall acceptance (3.9125), physical appearance (3.8125), aromatherapy candle burning time of 12 hours and melting point at a temperature of 53°C. Keywords: Aromatherapy candles, nutmeg seed hydrosol oil, cinnamon essential oil, flower striped PB - FAKULTAS PERTANIAN TI - KAJIAN PEMBUATAN LILIN AROMATERAPI DARI KOMBINASI MINYAK HIDROSOL BIJI PALA (Myristica fragrans), KAYU MANIS (Cinnamomum burmannii) DAN BUNGA TELANG (Clitoria ternatea L.) AV - restricted ER -