%A Mulya Pratama Septian %T STATUS KEBERLANJUTAN WISATA BAHARI DI PANTAI SEBALANG, TARAHAN, KECAMATAN KATIBUNG, KABUPATEN LAMPUNG SELATAN, LAMPUNG %X Penelitian ini membahas tentang analisis keberlanjutan wisata bahari yang dilak- sanakan pada bulan Oktober 2021 yang berlokasi di Pantai Sebalang, Kecamatan Katibung, Tarahan, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung. Penelitian ini bertujuan menentukan status keberlanjutan wisata Pantai Sebalang dari lima dimensi keberlanjutan (ekologi, ekonomi, sosial, kelembagaan dan teknologi) dan bertujuan untuk mengidentifikasi faktor yang memengaruhi indeks keberlanjutan wisata Pantai Sebalang. Pengambilan data dilakukan dengan wawancara men- dalam atau depth interview terhadap responden. Pengambilan data primer juga dilakukan dengan cara observasi untuk mengetahui kondisi wisata yang ada di Pantai Sebalang. Adapun metode kuantitatif yang dilakukan meliputi analisis MDS dengan menggunakan metode Rapfish untuk mengetahui tingkat keberlan- jutan wisata bahari di Pantai Sebalang. Analisis yang digunakan yaitu indeks ke- sesuaian wisata, multi dimensional scaling (MDS) dan analisis leverage. Hasil pe- nelitian menunjukkan bahwa status keberlanjutan wisata Pantai Sebalang terma- suk dalam kategori berkelanjutan, yaitu dengan rata-rata nilai indeks keberlanjut- an sebesar 62,96. Adapun nilai indeks keberlanjutan dan status keberlanjutan dari masing-masing dimensi yaitu, dimensi ekologi sebesar 75,15 (sangat berkelanjut- an), dimensi ekonomi sebesar 80,9 (sangat berkelanjutan), dimensi sosial sebesar 54,94 (cukup berkelanjutan), dimensi teknologi dan infrastruktur sebesar 60,8 (cukup berkelanjutan),dan dimensi kelembagaan 43,07 (kurang berkelanjutan). Atribut yang mendukung keberlanjutan wisata Pantai Sebalang ditinjau dari tiap dimensi di antaranya adalah dimensi ekologi, yaitu material dasar perairan, dimensi ekonomi yaitu jumlah kunjungan wisatawan Sabtu dan Minggu, dimensi sosial yaitu konflik antar sesama pengelola, dimensi teknologi dan infrastruktur yaitu sarana telekomunikasi, dan dimensi kelembagaan yaitu konflik pengelola dengan PLTU. Kata kunci : Multi dimensional scaling, rapfish, status keberlanjutan, wisata bahari. This research discusses the analysis of the sustainability of marine tourism con- ducted in October 2021, located at Sebalang Beach, Katibung Sub-district, Tara- han, South Lampung Regency, Lampung Province. Tthis study aimed to deter- mine the sustainability status of Sebalang Beach tourism from five dimensions of sustainability (ecology, economy, social, institutional, and technology) and to identify factors influencing the sustainability index of Sebalang Beach tourism. Data collection was carried out through in-depth interviews with respondents. Pri- mary data collection was conducted through observation to assess the existing tou- rism conditions at Sebalang Beach. The quantitative method employed included the use of Multidimensional Scaling (MDS) analysis using the Rapfish method to determine the level of marine tourism sustainability at Sebalang Beach. The ana- lysis used were the tourism suitability index, Multi-Dimensional Scaling (MDS), and leverage analysis. The result showed that the sustainability status of Sebalang Beach tourism was categorised as sustainable with an average sustainability index value of 62.96. The sustainability index values and sustainability status for each dimension are as follows: ecological dimension at 75.15 (highly sustainable), eco- nomic dimension at 80.9 (highly sustainable), social dimension at 54.94 (mode- rately sustainable), technology and infrastructure dimension at 60.8 (moderately sustainable), and institutional dimension at 43.07 (less sustainable). Attributes su- porting the sustainability of Sebalang Beach tourism within each dimension ecolo- gical dimension (water base materials), economic dimension (number of weekend tourist visitation), social dimension (conflicts among mana-gement), technology and infrastructure dimension (telecommunication facilities), and institutional di- mension (conflicts between management and the power plant (PLTU)). Keywords: Marine torism, multidemonsional scalling, rapfish, sustainability status %D 2023 %C UNIVERSITAS LAMPUNG %R 1714201019 %I PERTANIAN %L eprints76133