@misc{eprints76238, month = {Agustus}, title = {MANAJEMEN SANGGAR KAMPOENG BUDAYO BANDAR LAMPUNG }, author = {Ardelia Artanti Rara}, address = {UNIVERSITAS LAMPUNG}, publisher = {Keguruan dan Ilmu Pendidikan}, year = {2023}, url = {http://digilib.unila.ac.id/76238/}, abstract = { Penelitian ini membahas mengenai manajemen Sanggar Kampoeng Budayo yang beralamatkan di jalan Cut Nyak Dien Gang Hidayat No. 5 Bandar Lampung. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bagaimana pengelolaan yang diterapkan di Sanggar Kampoeng Budayo. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Subjek Penelitian ini adalah pemimpin Sanggar Kampoeng Budayo, pengurus sanggar, dan anggota sanggar. Teknik pengumpulan data yang digunakan pada peneltian ini adalah observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan meliputi tahap pengumpulan data, tahap reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Sanggar Kampoeng Budayo menggunakan fungsi manajemen yang dikemukakan oleh Jhon Robbert B yaitu Planning (perencanaan) yang meliputi program perencanaan jangka panjang (strategis) dan program perencanaan jangka pendek (operasional). Organizing (pengorganisasian) yang meliputi penentuan struktur dan tugas kepengurusan, pembagian para anggota kedalam unit-unit struktur, dan sistem koordinasi pengurus sanggar. Commanding (pengarahan) dengan menerapkan gaya kepemimpinan secara partisipatif pada setiap program perencanaan yang dilaksanakan. Controlling (pengawasan) yang meliputi pengawasan terhadap program perencanaan jangka panjang (strategis) dan program perencanaan jangka pendek (operasional) dengan realisasi yang terjadi di sanggar. Keunggulan yang dimiliki Sanggar Kampoeng Budayo adalah perencanaan program kegiatan (Planning) yang dapat ditata dengan baik. Selain itu, (Organizing) dapat dilakukan dengan baik, salah satunya sanggar tersebut memiliki produksi kreatif yang disewakan dengan harga terjangkau sehingga memiliki banyak konsumen. Kelemahannya terdapat pada (Commanding) akibat kurang melibatkan pengurus dan anggota sanggar pada beberapa pelaksanaan program kegiatan. Sementara Controlling (pengendalian) cenderung lemah dikarenakan pengurus sanggar memiliki hubungan kerabat/keluarga sehingga tidak dilakukannya tindakan secara tegas oleh pemimpin sanggar. Kata kunci: Manajemen, Sanggar Kampoeng Budayo. This study discusses the management of Kampoeng Budayo Studio which is located at Cut Nyak Dien Street Gang Hidayat Number 5 Bandar Lampung. The purpose of this study is to describe how the management applied in Kampoeng Budayo Studio. This research uses qualitative methods. The subjects of this study are the leader of Kampoeng Budayo, studio administrator, and all the members of the studio. Data collection techniques used in this research are observation, interviews, and documentation studies. Data analysis techniques used include the data collection stage, data reduction stage, data presentation, and conclusions. The results of this study show that Kampoeng Budayo Studio uses the management function proposed by Jhon Robbert B, namely Planning which includes long-term planning programs (strategic) and short-term planning programs (operational). Organizing which includes determining the structure and tasks of management, the division of members into structural units, and the coordination system of studio management. Commanding by applying participatory leadership style to each planning program implemented. Controlling (supervision) which includes supervision of long-term planning programs (strategic) and short-term planning programs (operational) with realization that occurs in the studio. The advantage of Sanggar Kampoeng Budayo is the planning of activity programs (Planning) that can be arranged properly. In addition, (Organizing) can be done well, one of which is that the studio has creative productions that are rented at affordable prices so that it has many consumers. The weakness is found in (Commanding) due to the lack of involvement of management and studio members in some implementation of activity programs. Meanwhile, controlling tends to be weak because the studio management has a kin/family relationship so that strict action is not taken by the studio leader. Keywords: Management, Kampoeng Budayo Studio. } }