@misc{eprints76275, month = {Juli}, title = {PERFORMA PEMBESARAN LOBSTER BATU Panulirus penicillatus (Olivier, 1971) DENGAN PERSENTASE PAKAN DAGING KEONG BAKAU Telescopium telescopium (Linnaeus, 1758) SEGAR BERBEDA}, author = {Mahmudin Muhamad Nasir }, address = {UNIVERSITAS LAMPUNG}, publisher = {FAKULTAS PERTANIAN}, year = {2023}, url = {http://digilib.unila.ac.id/76275/}, abstract = {Spiny lobster (Panulirus penicillatus) is one of luxury seafood product that cultured in floating cage. There is no information about feeding rate of this species in particular feed with fresh mangrove snail meat. This study aimed to optimized level of feeding rate in spiny lobster during limited periods of cultured. Feeding rate of 10, 20 and 30\% were used as treatments. Three floating cages with 120 individuals of pre-adult of spiny lobster was used. Sixty days of cultured periods with absolute growth, specific growth rate and survival rate were analyzed to determined optimized growth rate. Results showed that 10\% of feeding rate was supported highest absolute growth and specific growth rate compared to 20\% and 30 \% feeding rate. Moreover, all level of feeding rate can support 100 \% of survival rate. This study recommend that feeding rate 10\% is sufficient feed percentage per day that able to support culture performance of spiny lobster growout in floating cage. Keyword: feeding rate, fresh meat, floating cage, growth, spiny lobster Lobster batu (Panulirus penicillatus) adalah krustasea yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Tidak ada informasi tentang persentase pakan lobster batu dengan daging keong bakau (Telescopium telescopium) segar. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi persentase daging keong bakau segar sebagai pakan pada budi daya lobster batu dalam karamba jaring apung. Rancangan penelitian menggunakan tiga perlakuan persentase pakan daging keong bakau segar antara lain: 10\% (P1), 20\% (P2) dan 30\% (P3). Penelitian ini menggunakan tiga keramba jaring apung dengan kepadatan 40 ekor menggunakan lobster pra dewasa dan dipelihara selama 60 hari. Parameter yang diukur antara lain: pertumbuhan mutlak, laju pertumbuhan harian, rasio konversi pakan, tingkat kelangsungan hidup dan tingkah laku. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan pakan daging keong bakau segar dengan persentase 10\% memberikan bobot mutlak sebanyak 42 g, laju pertumbuhan harian 0,70 g/hari, rasio konversi pakan 24,96 dan tingkat kelangsungan hidup 100\% lebih baik dibandingkan persentase pakan 20\% dan 30\%. Tingkah laku lobster batu selama penelitian lebih aktif pada malam hari dengan bergerak secara aktif mencari makan, perlindungan terutama pada saat ganti kulit. Kata kunci: karamba jaring apung, kerang bakau, lobster batu, pembesaran, persentase pakan} }