%0 Generic %A Sandy , Erggi Irawan %C UNIVERSITAS LAMPUNG %D 2023 %F eprints:76542 %I FAKULTAS PERTANIAN %T POLA ZONASI EKOSISTEM MANGROVE PADA BEBERAPA WILAYAH DI PROVINSI LAMPUNG %U http://digilib.unila.ac.id/76542/ %X Ekosistem mangrove memiliki keunikan yaitu adanya zonasi yang khas yang membedakannya dengan vegetasi terestrial. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan dan membandingkan pola zonasi mangrove di tiga ekosistem mangrove di Provinsi Lampung (Lampung Timur, Lampung Selatan, dan Tulang Bawang) Penarikan sampel dilakukan dengan metode klaster sampling, hal ini didasari pada fakta bahwa kondisi mangrove pada lokasi penelitian memiliki keragaman dalam hal substrat, pasokan air tawar, dan kondisi arus laut. Pada masing-masing klaster diletakan plot contoh berbentuk garis berpetak yang diawali dari bagian terluar yang paling dekat dengan lautan sampai dengan daratan. Inventarisasi jenis dilakukan pada tiap plot contoh. Data ditabulasi dan dikelompokkan berdasarkan spesies penyusun vegetasi utama pada setiap zona. Analisis data dilakukan secara deskriptif analitik. Hasil penelitian didapatkan bahwa pola zonasi pada 3 wilayah di Pesisir Lampung yaitu Lampung Timur memiliki zona luar, zona tengah dan zona darat; Lampung Selatan memiliki zona luar dan zona tengah; dan Tulang Bawang memiliki zona luar, zona tengah, zona nipah dan zona darat. Tulang Bawang memiliki zona mangrove terbanyak dengan 4 zona mangrove dan nilai salinitas terendah dengan nilai 1014,00 ppm. Lampung Timur memiliki ketebalan mangrove tertinggi dengan panjang 663,33 m dan zonasi mangrove berjumlah 3 zona. Sedangkan Lampung Selatan memiliki jumlah zona mangrove paling sedikit dengan 2 zona mangrove dan ketebalan mangrove paling rendah dengan panjang 431,00 m serta memiliki nilai salinitas tertinggi dengan nilai 1022,30 ppm. Kata kunci : mangrove, zonasi, salinitas, Lampung. Mangrove ecosystems exhibit a distinct zonation that sets them apart from terrestrial vegetation. The objective of this study is to acquire and compare the patterns of zonation across three mangrove ecosystems situated in Lampung Province (East Lampung, South Lampung, and Tulang Bawang). Sampling was drawn using a cluster sampling method. It was based on the diverse conditions prevailing at the research site, including substrate, freshwater supply, and oceanic currents. In each cluster, sample plots were placed in the form of a plot line starting from the outermost part closest to the ocean to the mainland. An inventory of species was conducted for each plot. Data were organised and categorised according to the primary vegetation constituent species of each area. A descriptive analysis of the data was performed. The study identified the zoning patterns in three coastal Lampung regions. Specifically, East Lampung comprises an outer, middle and land zone; South Lampung has an outer and middle zone; and Tulang Bawang includes an outer, middle, nipah and land zone. Tulang Bawang is the region with the highest number of mangrove zones (four) and the lowest salinity level (1014.00 ppm), while East Lampung possesses the longest mangrove thickness (663.33 m) and three mangrove zones. South Lampung has only two mangrove zones, with the lowest mangrove thickness measuring 431.00 m, and it registers the highest salinity value of 1022.30 ppm. Keywords: mangrove, zoning, salinity, Lampung.