TY - GEN CY - Universitas Lampung ID - eprints7662 UR - http://digilib.unila.ac.id/7662/ A1 - M. WAHYU SATRYAWIBOWO, 1014121234 Y1 - 2015/02/11/ N2 - Abstrak Salah satu penyakit penting pada tanaman cabai adalah penyakit antraknosa yang salah satu patogennya adalah jamur Colletotrichum capsici. Pada umumnya pengendalian penyakit antraknosa dilakukan dengan menggunakan fungisida kimia sintetik yang selalu menimbulkan dampak negatif. Salah satu alternatif pengendalian yang ramah lingkungan untuk mengendalikan penyakit tanaman adalah menggunakan fungisida nabati. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas fraksi ekstrak daun tagetes, daun saliara, dan daun sirih hijau sebagai fungisida nabati dalam menekan pertumbuhan dan perkembangan patogen antraknosa pada cabai yaitu jamur C. capsici secara in vitro. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tanaman, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung dari bulan Juni sampai dengan September 2014. Rancangan perlakuan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan tiga percobaan: (1) pengaruh fraksi ekstrak daun tagetes terhadap pertumbuhan dan sporulasi jamur C. capsici secara in vitro, (2) pengaruh fraksi ekstrak daun saliara terhadap pertumbuhan dan sporulasi jamur C. capsici secara in vitro, dan (3) pengaruh fraksi ekstrak daun sirih hijau terhadap pertumbuhan dan sporulasi jamur C. capsici secara in vitro. Masing-masing percobaan terdapat enam perlakuan dan lima ulangan. Perlakuan adalah tanpa menggunakan ekstrak (P1), perlakuan dengan fungisida propineb (P2) fraksi ekstrak dari tanaman uji dengan pelarut air (P3), fraksi ekstrak dari tanaman uji dengan pelarut metanol (P4), fraksi ekstrak dari tanaman uji dengan pelarut etil asetat (P5), fraksi ekstrak dari tanaman uji dengan pelarut n-hexana (P6). Hasil penelitian menunjukkan bahwa fraksi ekstrak daun tagetes dengan pelarut metanol berpotensi sebagai fungisida nabati paling baik dibandingkan dengan fraksi ekstrak daun tagetes dengan pelarut air, dan pelarut etil asetat. Fraksi ekstrak daun saliara dengan pelarut metanol berpotensi sebagai fungisida nabati paling baik dibandingkan dengan fraksi ekstrak daun saliara dengan pelarut air. Fraksi ekstrak daun sirih hijau dengan pelarut air berpotensi sebagai fungisida nabati paling baik dibandingkan dengan fraksi ekstrak daun sirih hijau dengan pelarut metanol. Fraksi ekstrak daun tagetes, saliara, dan sirih hijau berpotensi sebagai fungisida nabati walaupun keefektifannya tidak sebaik fungisida propineb dalam menekan pertumbuhan dan sporulasi C. capsici secara in vitro. Kata kunci : fungisida nabati, tagetes, saliara, sirih hijau, cabai, C. capsici. PB - Fakultas Pertanian TI - PENGARUH FRAKSI EKSTRAK DAUN TAGETES (Tagetes erecta) SALIARA (Lantana camara) dan SIRIH HIJAU (Piper betle) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN SPORULASI Colletotrichum capsici SECARA IN VITRO AV - restricted ER -