@misc{eprints77060,
           month = {Oktober},
           title = {ZEOLIT PORI HIRARKIS: HUBUNGAN ANTARA POROSITAS
TAMBAHAN PADA MORDENIT DAN ZSM-5 TERHADAP AKTIVITAS
KATALITIK REAKSI HIDROLISIS SELULOSA},
          author = {  M.Yusuf },
         address = {UNIVERSITAS LAMPUNG},
       publisher = {FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM},
            year = {2023},
             url = {http://digilib.unila.ac.id/77060/},
        abstract = {Telah dilakukan sintesis zeolit MOR dan ZSM-5 pori hirarkis menggunakan silika
komersil dengan penambahan tepung tapioka sebagai bio-mesoporogen. Karakterisasi
menggunakan X-Ray Diffraction (XRD) menunjukkan bahwa kristal zeolit terbentuk
dengan kristalinitas sebesar 68\% untuk MOR pori-hirarki, dan sebesar 62\% untuk
ZSM-5 pori-hirarki. Luas permukaan zeolit dipelajari menggunakan Surface Area
Analyser (SAA) metode Brunauer-Emmet-Teller (BET) dan diperoleh hasil sebesar
347.566 m?/g untuk MOR pori-hirarki, dan sebesar 236.822 m2/g untuk ZSM-5 porihirarki.
Keberadaan porositas tambahan dan distribusi ukuran pori dalam kerangka
struktur zeolit dipelajari menggunakan metode Barret-Joyner-Halenda (BJH), dan
didapatkan zeolit pori hirarkis dengan pori tambahan berukuran mesopori sebesar 3,1
nm untuk MOR pori-hirarki, dan sebesar 2,8 nm untuk ZSM-5 pori-hirarki. Hubungan
antara porositas tambahan dalam kerangka zeolit terhadap kemampuan katalitik zeolit
dibuktikan melalui uji aktivitas katalitik untuk reaksi hidrolisis selulosa, dan dipelajari
dengan menggunakan data absorbansi spektrofotometri ultralembayung-sinar tampak.
Kondisi optimum terhadap aktivitas katalitik zeolit asam dalam penelitian ini tercapai
untuk perbandingan penggunaan antara katalis:selulosa sebesar (3:5) pada suhu 140 ?,
menghasilkan konversi selulosa menjadi glukosa tertinggi sebesar 70\% untuk katalis
H-MOR pori-hirarki, dan sebesar 67\% untuk katalis H-ZSM-5 pori-hirarki.
Kata kunci: MOR, ZSM-5, tepung tapioka, aktivitas katalitik, dan glukosa.

Synthesis of hierarchical pore MOR and ZSM-5 zeolites has been carried out using
commercial silica with the addition of tapioca starch as a bio-mesoporogen.
Characterization using X-Ray Diffraction (XRD) showed that zeolite crystals were
formed with a crystallinity of 68\% for hierarchical-pore MOR, and 62\% for
hierarchical-pore ZSM-5. The surface area of the zeolite was studied using the Surface
Area Analyzer (SAA) within Brunauer-Emmet-Teller (BET) method and was obtained
results of 347,566 m?/g for hierarchical-pore MOR, and 236,822 m2/g for hierarchicalpore
ZSM-5. The existence of additional porosity and pore size distribution within the
framework of the zeolite structure was studied using the Barret-Joyner-Halenda (BJH)
method, and hierarchical pore zeolite was obtained with additional mesopore of 3.1 nm
for hierarchical-pore MOR, and 2.8 nm for hierarchical-pore ZSM-5. Correlation
between additional porosity in the zeolite framework and the catalytic activity of the
zeolite was proven through catalytic activity tests for the cellulose hydrolysis reaction,
and studied by using spectrophotometry ultraviolet-visible absorbance data. Optimum
conditions for the catalytic activity of acid form zeolites in this study were achieved
for the ratio of use between catalyst:cellulose (3:5) at temperature of 140 ?, gives
results in the highest conversion of cellulose to glucose of 70\% for the hierarchicalpore
H-MOR catalyst, and 67\% for the hierarchical-pore H-ZSM-5 catalyst.
Keyword: MOR, ZSM-5, tapioca starch, catalytic activity, and glucose.}
}