%A DIAN NOVIAWATI CHINDY %T IMPLEMENTASI STRATEGI ORGANISASI NON PEMERINTAH DALAM MENGATASI TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANG PADA PEKERJA MIGRAN ASAL LAMPUNG TIMUR (Studi Pada Serikat Buruh Migran Indonesia DPC Lampung Timur) %X Langkanya lapangan pekerjaan di daerah menyebabkan seseorang bermigrasi, biasanya seseorang memutuskan untuk migrasi karena didorong oleh faktor ekonomi. Migrasi pekerja yang terjadi telah menjadi penyumbang angka yang cukup tinggi bagi pembangunan ekonomi, dimulai dari negara asal maupun negara tujuan. Banyaknya minat menjadi PMI dipicu oleh lapangan kerja yang relatif banyak dengan penghasilan yang menjanjikan dibanding dengan penghasilan yang mereka dapatkan jika bekerja di dalam negeri. Tindak pidana perdagangan orang mendapatkan perhatian dari berbagai pihak seluruh dunia, termasuk Indonesia dengan jumlah pengiriman pekerja migran yang dikatakan cukup banyak. Peran lembaga non pemerintah sangat dibutuhkan, agar lembaga ini semakin mampu mendorong berbagai pihak memerangi perdagangan orang. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe deskriptif dengan pendekatan kualitatif, sumber data didapatkan dengan wawancara, dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa implementasi strategi organisasi non pemerintah dalam mengatasi TTPO di Lampung Timur, dikatakan baik, hal ini ditunjukan dengan dengan berjalannya pelaksanaan program di SBMI Lampung Timur, dengan kegiatan-kegiatan penujang yang selalu dilaksanakan, angaran yang didapatkan untuk menjalankan program didapat dari SBMI Pusat dan program berjalan sesuai dengan prosedur dalam penerapan yang ada di SBMI Lampung Timur. Berjalannya program SBMI Lampung Timur inilah yang dapat mengurangi jumlah TPPO pada PMI asal Lampung Timur. Kata Kunci: Perdagangan orang, Prosedur, Program The scarcity of job opportunities in the area causes people to migrate, usually someone decides to migrate because they are driven by economic factors. The migration of workers that has occurred has contributed quite a high number to economic development, starting from countries of origin and destination countries. The large number of interests in becoming PMI is triggered by the relatively large number of job opportunities with promising income compared to the income they earn if they work domestically. The crime of human trafficking has received attention from various parties throughout the world, including Indonesia, where the number of migrant workers sent is said to be quite large. The role of non-governmental organizations is very much needed, so that these institutions are increasingly able to encourage various parties to fight human trafficking. The type of research used in this research is descriptive type with a qualitative approach, data sources are obtained through interviews, documentation. The results of this research show that the implementation of non-governmental organization strategies in overcoming TTPO in East Lampung is said to be good, this is shown by the ongoing implementation of the program at SBMI East Lampung, with supporting activities that are always carried out, the budget obtained to run the program is obtained from SBMI The center and programs run in accordance with existing standard procedures at SBMI East Lampung. The running of the East Lampung SBMI program is what can reduce the number of TPPO among PMI from East Lampung. Keywords: Human trafficking, Procedure, Program %D 2023 %C UNIVERSITAS LAMPUNG %R 1746041008 %I FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK %L eprints77338