%0 Thesis %9 Masters %A Panti , Wahyuningsih %B PROGRAM STUDI MAGISTER PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA %D 2023 %F eprints:77367 %I UNIVERSITAS LAMPUNG %P 2120051004 %T PENATAAN ULANG KAWASAN PERMUKIMAN PADA SEMPADAN REL KERETA API DI KECAMATAN LABUHAN RATU BANDAR LAMPUNG %U http://digilib.unila.ac.id/77367/ %X Sebelum adanya perubahan peraturan daerah Kota Bandar Lampung Nomor 4 tahun 2021, dua kecamatan yaitu Kedaton dan Rajabasa ditetapkan sebagai kawasan pendidikan tinggi. Beragam fasilitas pendidikan memicu peningkatan aktivitas dari transportasi, perdagangan, jasa dan lahan terbangun. Salah satu kawasan yang terdampak adanya aktivitas lahan terbangun adalah Kecamatan Labuhan Ratu. Perkembangan dan pemanfaatan lahan terbangun yang terjadi bergerak secara tidak terkendali hingga ke sempadan rel kereta api di Kecamatan Labuhan Ratu. Penelitan ini bertujuan untuk mengetahui (1) kondisi fisik lingkungan; (2) pola perkembangan permukiman yang terjadi di sempadan rel kereta api dari tahun 2000-2022; (3) faktor pendorong masyarakat dalam mendirikan bangunan; (4) merumuskan arah kebijakan dalam menata kembali kawasan sempadan rel kereta api Kecamatan Labuhan Ratu Bandar Lampung. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, analisis spasial dan metode AHP. Hasil dari penelitian ini menunjukan (1) bangunan didominasi oleh bangunan permanen, kondisi infrastruktur seperti jalan, persampahan, drainase dan lainnya belum optimal; (2) perkembangan permukiman tiap tahun mengalami peningkatan khususnya di kelurahan Kampung Baru dan Kelurahan Labuhan Ratu, total lahan terbangun mencapai 65,89% dan membentuk pola berkumpul tersusun memanjang sepanjang rel kereta api (3)faktor pendorong masyarakat mendirikan bangunan dengan urutan pertama pendapatan 16,2%, kedua pekerjaan 15,9% dan ketiga aksesibilitas 15,8%; (4) merekomendasikan untuk melakukan penertiban bangunan di kawasan sempadan rel sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku. Kata Kunci: Fisik Lingkungan, Permukiman Liar, Pola Perkembangan Permukiman, Sempadan Rel Kereta Api, Penataan Kawasan. ABSTRACT Prior to the amendment of Bandar Lampung City Regional Regulation Number 4 of 2021, two sub-districts, namely Kedaton and Rajabasa, were designated as higher education areas. Various educational facilities trigger an increase in activities from transportation, trade, services and built-up land. One of the areas affected by built-up land activities is Labuhan Ratu Sub-district. The development and utilization of built-up land that occurs moves uncontrollably to the railway border of Labuhan Ratu Sub-district.This research aims to determine (1) the physical condition of the environment; (2) the pattern of settlement development that occurred on the railroad border from 2000-2022; (3) the driving factors of the community in building buildings; (4) formulate policy directions in reorganizing the railroad border area of Labuhan Ratu District, Bandar Lampung. The methods used in this research are descriptive qualitative, spatial analysis and AHP method. The results showed (1) buildings are dominated by permanent buildings, infrastructure conditions such as roads, waste, drainage, etc. are not optimal; (2) the development of settlements every year has increased, especially in Kampung Baru and Labuhan Ratu villages, the total built-up land reaches 65.89% and forms a gathering pattern and continues to extend along the railroad tracks (3) The driving factor for the community to build buildings is the first order of income 16.2%, secondly employment 15.9% and thirdly accessibility 15.8%; (4) recommends controlling buildings in the railroad border area in accordance with applicable laws and regulations. Keywords: Physical Environment, Illegal Settlements, Settlement Development Patterns, Railway Borders, Area Arrangement.