%0 Generic %A Hilda , Febrina %C UNIVERSITAS LAMPUNG %D 2023 %F eprints:77504 %I FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS %T ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU TEPUNG TAPIOKA PT GUNUNG SUGIH LAMPUNG TENGAH %U http://digilib.unila.ac.id/77504/ %X Persediaan pada umumnya merupakan bahan yang dikelola oleh perusahaan. Oleh karena itu, persediaan harus dikendalikan secara sistematis agar seluruh kegiatan perusahan berjalan dengan optimal. PT Gunung Sugih mengalami masalah terkait ketidakstabilan dalam mengelola tingkat persediaan bahan baku. Masalah tersebut berdampak terhadap tingginya total biaya persediaan yang harus dikeluarkan oleh perusahaan. Dampak tersebut menimbulkan berbagai risiko dan biaya lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pengendalian persediaan sebagai kebijakan dari pengendalian untuk menentukan tingkat persediaan optimal dan meminimumkan total biaya pada perusahaan. Peneliti menghitung dan membandingkan jumlah pemesanan bahan baku, persediaan pengaman, titik pemesanan kembali, dan total biaya persediaan. Metode pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian yang dilakukan menggunakan metode EOQ menghasilkan total biaya persediaan yang lebih minimum. Perusahaan belum menentukan persediaan pengaman, sedangkan dengan metode EOQ sebanyak 281 ton. Titik pemesanan kembali menurut kebijakan perusahaan belum ditentukan, sedangkan dengan metode EOQ 611 ton. Total biaya persediaan menurut metode EOQ pada Tahun 2022 sebesar Rp. 62.471.859, sedangkan menurut kebijakan perusahaan sebesar Rp. 81.424.997. Total penghematan menggunakan metode EOQ sebesar 23,27 %. Hasil penelitian bahwa pengendalian persediaan bahan baku singkong lebih optimal menggunakan metode EOQ dibanding kebijakan persediaan perusahaan yang diterapkan perusahaan. Kata Kunci : Persediaan, Pengendalian, Economic Order Quantity (EOQ), Persediaan Pengaman, Titik Pemesanan Kembali, Total Biaya Persediaan. Inventory is generally a difficult asset to manage by a company. Therefore, inventory must be controlled systematically so that all company activities run optimally. PT Gunung Sugih is experiencing problems related to instability in managing raw material inventory levels in 2022. This problem has an impact on the high total inventory costs that must be incurred by the company. This impact raises various risks and other costs. This research aims to find out whether inventory control is a control policy to determine optimal inventory levels and minimize total costs for the company. The researcher calculates and compares the number of orders for raw materials, safety stock, reorder points, and total inventory costs. Methods of data collection using observation techniques, interviews and documentation. The results of research conducted using the EOQ method resulted in a minimum total inventory cost. The company has not determined safety stock, while using the EOQ method it is 281 tons. Reorder point according to company policy has not been determined, while the EOQ method is 611 tons. The total inventory cost according to the EOQ method in 2022 is Rp. 62.471.859, while according to company policy Rp. 81.424.997. The total savings using the EOQ method are 23,27%. The research results show that controlling the inventory of cassava raw materials is more optimal using the EOQ method compared to the conventional method applied by the company. Keywords : Inventory, Control, Economic Order Quantity, Safety Stock, Reoder Point, Total Inventory Cost.