%0 Generic %9 Other %A Monicha Monicha Angraini, 10160211026 %C Universitas Lampung %D 2015 %F eprints:7768 %I Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik %T FAKTOR PENYEBAB KEKALAHAN PASANGAN ZAINAL ABIDIN (INCUMBENT) DAN ANSHORI DJAUSAL DALAM PEMILIHAN KEPALA DAERAH KABUPATEN LAMPUNG UTARA TAHUN 2013 %U http://digilib.unila.ac.id/7768/ %X Elected a candidate in the regional election ideally have to meet the standards voters. Defeat in pairs Zainal Abidin and Anshori Djausal one was unexpected, because it is very rarely found that incumbent losing a battle. The percentage comparison victory incumbent and non incumbent range 60:40 percent. Supported previous pelelitan show that a defeat incumbent indicates voters more rational. Apathy attitude voters because of a candidate who reneging on its promises, and poor performance is yardstick community evaluation voters. Type research that is used is descriptive qualitative research. Researchers in this case trying to find out factors causing defeat couples Zainal Abidin (incumbent) and Anshori Djausal in the regional election districts Lampung North 2013. Data collection techniques by interviews and documentation. The results of research shows that refers to various reasons voters in districts Lampung North can be said that many of them a little rational behavior a voter who has shown. The community has valid assessment, they vote judgment by throwing his choice to another candidate at the sight of a candidate who they chose last time does not show a good performance. People want to a change Lampung North to be even better, there is disappointment and dissatisfaction element as a result of several factors that is a policy of not pro the people, the program did not communicated, and their performance is not accomplished. The emergence of other factors of defeat Zainal Abidin and Anshori Djausal is that leadership and bad of an incumbent not based on government bureaucracy both in term of office Zainal Abidin because there are many position in the Lampung North district that is not right and not appropriate discipline, (nepotism) political dynasty. The public vote drop sound judgment and punishment with the hope of making Lampung North more advanced with the change in a new leader. Keywords: incumbent, punishment vote, election Terpilihnya seorang kandidat dalam pemilihan kepala daerah idealnya harus memenuhi standar pemilih. Kekalahan pada pasangan Zainal Abidin dan Anshori Djausal diluar dugaan, karena sangat jarang sekali ditemukan bahwa incumbent mengalami kekalahan. Persentase perbandingan kemenangan incumbent dan non incumbent berkisar 60:40 persen. Didukung penelitan terdahulu menunjukkan bahwa kekalahan incumbent mengindikasikan pemilih semakin rasional. Sikap apatisme pemilih dikarenakan calon yang ingkar janji, dan kinerja yang buruk merupakan tolak ukur penilaian masyarakat pemilih. Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Peneliti dalam hal ini berusaha untuk mengetahui faktor penyebab kekalahan Zainal Abidin (incumbent) dan Anshori Djausal dalam pemilihan kepala daerah Kabupaten Lampung Utara tahun 2013. Teknik pengumpulan data dengan wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa merujuk pada berbagai alasan pemilih di Kabupaten Lampung Utara dapat dikatakan bahwa mereka sedikit banyaknya telah menunjukkan perilaku pemilih yang rasional. Masyarakat mempunyai penilaian yang valid, mereka memberikan suara penghukuman dengan cara menjatuhkan pilihannya kepada calon lain karena melihat calon yang mereka pilih sebelumnya tidak menunjukkan kinerja yang baik. Masyarakat ingin suatu perubahan Lampung Utara untuk menjadi lebih baik lagi, terdapat unsur kekecewaan serta ketidakpuasan yang disebabkan dari beberapa faktor yaitu kebijakan tidak pro rakyat, program tidak dikomunikasikan, dan kinerja tidak terlaksana dengan baik. Munculnya faktor lain penyebab kekalahan Zainal Abidin dan Anshori Djausal yaitu kepemimpinan yang buruk dari seorang incumbent berdasarkan birokrasi pemerintahan yang tidak baik di masa jabatan Zainal Abidin disebabkan karena terdapat banyak jabatan di Kabupaten Lampung Utara ditempatkan oleh orang yang tidak tepat dan tidak sesuai disiplin ilmu, dinasti politik (nepotisme). Maka masyarakat menjatuhkan suara penghukuman (punishment vote) dengan harapan dapat membuat Lampung Utara lebih maju dengan adanya perubahan seorang pemimpin yang baru. Kata Kunci: Incumbent, Suara Penghukuman, Pilkada