TY - GEN CY - UNIVERSITAS LAMPUNG ID - eprints77819 UR - http://digilib.unila.ac.id/77819/ A1 - Pondo, Purniawan Y1 - 2023/11/28/ N2 - Indonesia merupakan penghasil kelapa sawit terbesar di dunia. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, Indonesia memproduksi kelapa sawit sebanyak 45,58 uta ton pada tahun 2022 dan terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Pada pengolahan 1 ton TBS (Tandan Buah Segar) menghasilkan TKKS sebanyak 22?23% (220?230 kg). Serat TKKS dapat dimanfaatkan sebagai serat alami reinforcement komposit untuk aplikasi biomedis (Biomaterial). Poly Lactic acid (PLA) telah banyak digunakan sebagai material biomedis karena sifat biodegradable dan biocompatible nya sebagai scaffold. Scaffold berfungsi untuk merangsang, tumbuh, dan membimbing regenerasi sel dan jaringan baru, yang dapat ter-degradasi secara klinis dan biomekanik. Kerusakan pada tendon sering terjadi akibat beban yang berlebihan sehingga diperlukan scaffold biodegradable dari PLA untuk memperbaikinya. Namun PLA memiliki sifat mekanik yang lebih rendah dari tendon/ligamen sehingga diperlukan reinforcement berupa serat alam yang tidak berbahaya. Sebelum digunakan serat TKKS treatment menggunakan larutan alkali NaOH 5%/3 jam dan microwave oven 100oC/15 menit. Selanjutnya komposit PLA/TKKS dibentuk dengan metode hand lay-up dengan jenis serat braids pada 3 variasi jumlah serat dalam braids yaitu 9, 12 dan 15 serat. Serat braids disesuaikan agar mirip dengan serat dari tendon. Serat TKKS di analisis kadar air dan sifat kimia, kemudian komposit PLA/TKKS diuji tarik dan analisis SEM. Hasil dari pengujian mekanik menggunakan serat braids dengan variasi 9,12 dan 15 jumlah serat dalam braids dapat meningkatkan sifat mekanik dari PLA sehingga berpotensi untuk digunakan sebagai scaffold tendon. Kata Kunci : Serat TKKS, Serat braids, PLA, Sifat Mekanik, Tendon Scaffold PB - FAKULTAS TEKNIK TI - PENGARUH JUMLAH SERAT TERHADAP KEKUATAN TARIK KOMPOSIT SERAT BRAIDS TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT (TKKS) / POLYLACTIC ACID (PLA) AV - restricted ER -