@misc{eprints7815, month = {Februari}, title = { PENGARUH PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PADA PT WAHANA PASIR SAKTI CABANG LAMPUNG }, author = { Ayu Silvia Usman 0851011016}, year = {2013}, journal = {Digital Library}, url = {http://digilib.unila.ac.id/7815/}, abstract = {Abstrak PT Wahana Pasir Sakti merupakan salah satu perusahaan swasta yang bergerak dalam bidang usaha jasa eksplorasi penambangan pasir , industri beton panel, conblock dan bata beton, yang beralamat di Desa Ketapang kecamatan Tridarmayoga Lampung Selatan. Masalah yang terjadi di perusahaan ini adalah tingginya tingkat absensi dan turnover karyawan yang disebabkan oleh program kesejahteraan yang diberikan perusahaan kurang menciptakan rasa semangat dan puas pada diri karyawan. Permasalahan yang ingin diketahui adalah apakah pelaksanaan program kesejahteraan karyawan berpengaruh terhadap semangat kerja karyawan pada PT Wahana Pasir Sakti cabang Lampung. Tujuan penulisan adalah untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh antara pelaksanaan program kesejahteraan terhadap semangat kerja karyawan. Hipotesis yang diajukan adalah pelaksanaan program kesejahteraan berpengaruh positif terhadap semangat kerja karyawan. Untuk alat analisis, digunakan metode analisis kualitatif dengan menggunakan pendekatan teori-teori Manajemen Sumber Daya Manusia serta analisis kuantitatif dengan pengolahan data menggunakan kuesioner dan rumus regresi linear sederhana. Hasil uji hipotesis menunjukkan nilai t hitung (9,075) {\ensuremath{>}} t tabel (1,662), sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang diajukan dapat diterima yaitu adanya pengaruh positif antara pelaksanaan program kesejahteraan terhadap semangat kerja karyawan pada PT Wahana Pasir Sakti cabang Lampung. Hasil perhitungan regresi linear sederhana dengan menggunakan program SPSS 13.0 for Windows, didapatkan persamaan regresi sederhana yaitu Y = 8,171 + 0,676 X. Hal ini menunjukkan bahwa program kesejahteraan berpengaruh positif dan signifikan terhadap semangat kerja karyawan , dengan nilai Beta 0,676 dan nilai sig.0,000. Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa indikator yang paling rendah dalam pelaksanaan program kesejahteraan adalah penyediaan fasilitias yang berupa koperasi , sedangkan indikator yang paling rendah dalam semangat kerja karyawan adalah faktor kegelisahan dan tuntutan yang berupa melakukan pekerjaan dengan baik sesuai dengan kemampuan. Saran dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan program kesejahteraan karyawan, perusahaan perlu memperbaiki dan meningkatkan penyediaan fasilitas koperasi sehingga memudahkan karyawan untuk mendapatkan keperluannya sehari ? hari, sedangkan untuk meningkatkan semangat kerja karyawan, perusahaan perlu melakukan evaluasi pekerjaan sesuai dengan kemampuan karyawannya. } }