%A KHOIRUNNISA IMTINAN %T HUBUNGAN IMT DENGAN NILAI RISIKO FRAKTUR 10 TAHUN MENDATANG BERDASARKAN FRAX? TOOL PADA LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN USIA ?50 TAHUN DI UPTD PELAYANAN SOSIAL LANJUT USIA TRESNA WERDHA NATAR %X Latar Belakang: Fraktur osteoporosis adalah patah tulang yang diakibatkan oleh osteoporosis, yaitu trauma atau cedera yang seharusnya tidak mengakibatkan patah tulang namun karena rendahnya bone mineral density (BMD) sehingga terjadi patah tulang. Jumlah tersebut diperkirakan akan meningkat sebanyak tiga kali lipat pada 50 tahun kedepan karena peningkatan jumlah individu lanjut usia. Terdapat beberapa faktor risiko yang dapat menyebabkan terjadinya osteoporosis, salah satunya yaitu indeks massa tubuh (IMT). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan IMT dengan nilai persen risiko fraktur 10 tahun mendatang berdasarkan kalkulasi FRAX? Tool pada laki-laki dan perempuan usia ? 50 tahun di UPTD PSLU Tresna Werdha Natar. Metode: Analitik korelasional dengan pendekatan cross sectional menggunakan total sampling. Sebanyak 69 individu yang tinggal di UPTD PSLU Tresna Werdha Natar menjadi sampel penelitian. Data dianalisis menggunakan spearman rank. Hasil: Hasil penelitian didapatkan antara variabel IMT dengan fraktur osteoporosis major pada laki-laki nilai koefisien korelasi r = 0,421 (p=0,006) dan pada perempuan nilai koefisien korelasi r = -0,544 (p=0,009). Hasil penelitian antara variabel IMT dengan fraktur panggul pada laki-laki nilai koefisien korelasi r = - 0,444(p=0,001) dan pada perempuan nilai koefisien korelasi r = -0,604 (p=0,000). Kesimpulan: Terdapat hubungan antara IMT dengan fraktur osteoporosis major dan fraktur panggul. Hasil memiliki nilai korelasi negatif yaitu semakin rendah nilai IMT seseorang, maka semakin besar nilai risiko fraktur. %D 2024 %C UNIVERSITAS LAMPUNG %R 2018011018 %I FAKULTAS KEDOKTERAN %L eprints78719