TY - GEN CY - UNIVERSITAS LAMPUNG ID - eprints78839 UR - http://digilib.unila.ac.id/78839/ A1 - Melni , Armadani Y1 - 2024/01/18/ N2 - Latar belakang: Indonesia menjadi negara peringkat kedua TB. Pleuritis tuberkulosis bentuk infeksi ekstra paru paling umum. Diagnosis dan pengobatan cepat tepat penting, akan tetapi pewarnaan BTA terkadang negatif, kultur Mycobacterium tuberculosis membutuhkan proses dan waktu lama, pemeriksaan ELISA, PCR, interferon, dan ADA tergolong cepat serta mahal. Tujuan penelitian mengetahui hubungan fase pengobatan anti tuberkulosis dengan rasio neutrofil limfosit dan rasio monosit limfosit pada pasien efusi pleura. Metode: Jenis penelitian kuantitatif analitik crosssectional. Dilakukan bulan 01 - 14 Desember 2023 di RSUD Abdul Moeloek Lampung dengan teknik total sampling ditemukan 31 sampel memenuhi kriteria dari rekam medis dilakukan analisis uji fisher exact. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan pasien belum terapi OAT 19 (61.3%) dan fase intensif 12 (38.7%) terdiagnosis efusi pleura tuberkulosis dengan rerata RNL dan RML sebesar 8.79 (p=0.008) dan 0.81 (p= 0.22). Kesimpulan: Terdapat hubungan signifikan fase pengobatan anti tuberkulosis paru dengan rasio neutrofil limfosit (RNL) dan rasio monosit limfosit (RML) pada pasien efusi pleura TB di RSUD. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung. Kata Kunci: Efusi Pleura, RNL, RML, Fase Pengobatan Tuberkulosis PB - FAKULTAS KEDOKTERAN TI - HUBUNGAN FASE PENGOBATAN ANTI TUBERKULOSIS PARU DENGAN RASIO NEUTROFIL LIMFOSIT (RNL) DAN RASIO MONOSIT LIMFOSIT (RML)PADA PASIEN EFUSI PLEURA TB DI RSUD H. ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG AV - restricted ER -