%A Amelia Vandela Sheilla %T UJI EFEKTIVITAS DAYA HAMBAT EKSTRAK ETANOL 96% RIMPANG KUNYIT (Curcuma longa L.) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Staphylococcus aureus SECARA In Vitro %X Latar Belakang: bakteri Staphylococcus aureus dapat menyebabkan berbagai macam penyakit infeksi, mulai dari sistem pernafasan hingga penyakit kulit. Bakteri ini juga ditemukan telah resisten terhadap antibiotik metisilin atau disebut dengan MRSA (Methicillin-Resistant Staphylococcus aureus) dengan prevalensi nasional mencapai rata-rata 38%. Sejalan dengan program pemerintah yaitu Primary Health Care (PHC), pengembangan tanaman obat gencar dilakukan, salah satunya pada tumbuhan kunyit. Kunyit diteliti memiliki efek antibakteri melalui kandungan curcumin dan minyak atsiri yang dimilikinya. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efektivitas ekstrak etanol 96% rimpang kunyit terhadap daya hambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Metode: Desain penelitian ini adalah penelitian eksperimental. Metode ekstraksi yang digunakan adalah maserasi, kemudian diencerkan menjadi konsentrasi 100%, 75%, 50%, dan 25%. Beberapa konsentrasi ekstrak etanol 96% rimpang kunyit diujikan menggunakan metode sumuran. Hasil yang didapat berupa lebar zona hambat yang akan dibandingkan satu sama lain dan diklasifikasikan efektifitas antibakterinya. Hasil: Ekstrak etanol 96% rimpang kunyit konsentrasi 100% menghasilkan lebar zona hambat terbesar yaitu 7,52 mm yang tergolong ke dalam kategori sedang. Konsentrasi 75%, 50%, 25% berturut-turut menghasilkan lebar zona hambat 4,95; 3,52; dan 1,82 yang tergolong lemah. Simpulan: Ekstrak etanol 96% rimpang kunyit konsentrasi 100% menghasilkan lebar zona hambat terbesar dibandingkan dengan konsentrasi dibawahnya, namun tidak lebih efektif jika dibandingkan dengan antibiotic ciprofloxacin sebagai kontrol positif. Kata kunci: ekstrak rimpang kunyit, Staphylococcus aureus, zona hambat %D 2024 %C Universitas Lampung %R 2018011079 %I Kedokteran %L eprints79001