%0 Generic %A RIZQI, HIDAYAT %C UNIVERSITAS LAMPUNG %D 2024 %F eprints:79048 %I FAKULTAS KEDOKTERAN %T HUBUNGAN PSYCHOLOGICAL WELL-BEING DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA TINGKAT AKHIR PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER UNIVERSITAS LAMPUNG %U http://digilib.unila.ac.id/79048/ %X Latar Belakang: Prokrastinasi akademik dapat menjadi hambatan yang signifikan dalam mencapai prestasi akademik, terutama pada mahasiswa kedokteran tingkat akhir yang sedang dalam menyelesaikan skripsi dan persiapan masa klinik di rumah sakit. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat hubungan psychological well-being dengan prokrastinasi akademik pada mahasiswa tingkat akhir Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Lampung. Metode: Penelitian ini bersifat analitik korelasional dengan pendekatan crosssectional. Teknik sampling yang digunakan yaitu total sampling. Data diperoleh melalui data primer melalui kuesioner. Sampel yang digunakan berjumlah 141 mahasiswa. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan uji Rank Spearman. Hasil: Pada variabel psychological well-being, sebanyak 92 (65,3%) responden dengan kategori sedang, 25 (17,7%) responden dengan kategori rendah, dan 24 (17%) responden dengan kategori tinggi. Pada variabel prokrastinasi akademik, 110 (78%) responden dengan kategori sedang, 22 (15.6%) responden dengan kategori rendah, dan 9 (6.4%) responden dengan kategori tinggi. Hasil uji analisis Rank Spearman menunjukkan terdapat hubungan antara psychological well-being dengan prokrastinasi akademik (P-value = 0,01) dengan arah hubungan negatif lemah (koefisien korelasi = -0.216) Simpulan: Terdapat hubungan antara psychological well-being dengan prokrastinasi akademik dengan arah hubungan negatif lemah. Kata Kunci: pendidikan dokter, prokrastinasi akademik, psychological well-being. Background: Academic procrastination can be a significant barrier to achieving academic success, particularly for final year medical students who are in the process of completing their thesis and preparing for clinical rotations in hospitals. This study aims to determine whether there is a relationship between psychological wellbeing and academic procrastination among final year medical students at the University of Lampung. Method: This study uses an analytical correlational with a cross-sectional approach. The sampling technique used was total sampling. Data were obtained through primary data collection using a questionnaire. The sample consisted of 141 final year medical students. The research data were analyzed using the Rank Spearman test. Results: For the psychological well-being variable, 92 respondents (65.3%) were categorized as moderate level, 25 respondents (17.7%) had a low level, and 24 respondents (17%) had a high level. Regarding the variable of academic procrastination, 110 (78%) respondents had a moderate level, 22 (15.6%) had a low level, and 9 (6.4%) had a high level. The results of the Rank Spearman analysis showed a relationship between psychological well-being and academic procrastination (P-value = 0.01) with a weak negative correlation (correlation coefficient = -0.216). Conclusion: There is a relationship between psychological well-being and academic procrastination in final year medical students of the Medical Education Program at the University of Lampung with a weak negative correlation. Keywords: academic procrastination, medical education, psychological wellbeing.