@misc{eprints796, month = {April}, title = {PENGARUH HERBISIDA AMINOSIKLOPILAKLOR TERHADAP KETERJADIAN PARTENOKARPI PADA TANAMAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) MENGHASILKAN DAN DAYA KENDALINYA TERHADAP GULMA }, author = {Fernando Iskandar Damanik Jhony Walson Damanik}, address = {Universitas Lampung}, publisher = {Fakultas Pertanian}, year = {2013}, url = {http://digilib.unila.ac.id/796/}, abstract = {Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh herbisida aminosiklopilaklor terhadap keterjadian partenokarpi pada tanaman kelapa sawit menghasilkan dan untuk mengetahui efektivitas herbisida tersebut dalam mengendalikan gulma. Penelitian ini dilaksanakan di kebun milik petani di Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan dan Laboratorium Gulma Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Penelitian disusun dengan menggunakan Rancangan Kelompok Teracak Sempurna yang terdiri atas 6 perlakuan yaitu herbisida aminosiklopilaklor dengan dosis 50, 100, 200 g/ha, herbisida pembanding aminopyralid+triklopir 384+216 g/ha, penyiangan mekanis, dan kontrol, dengan 4 ulangan. Homogenitas ragam diuji dengan uji Bartlet, aditivitas data diuji dengan uji Tukey, dan perbedaan nilai tengah diuji dengan Uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf 5 \%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Herbisida aminosiklopilaklor dosis 50, 100, dan 200 g/ha dan herbisida pembanding aminopiralid+triklopir 384+216 g/ha yang digunakan dalam pengendalian gulma pada pertanaman kelapa sawit menghasilkan belum mampu memberikan informasi yang pasti mengenai partenokarpi pada buah kelapa sawit sampai dengan 12 minggu setelah aplikasi. Hal ini disebabkan tidak semua tanaman kelapa sawit mengeluarkan tandan/bunga baru sawit selama penelitian berlangsung; (2) Herbisida aminosiklopilaklor dosis 50,100, dan 200 g/ha mampu mengendalikan pertumbuhan gulma total pada pertanaman kelapa sawit sampai dengan 8 MSA; (3) Herbisida aminosiklopilaklor dosis 50, 100, 200 g/ha dan aminopiralid +triklopir 384+216 g/ha mampu mengendalikan pertumbuhan gulma daun lebar total hingga 12 MSA dan mampu mengendalikan gulma golongan rumput hingga 8 MSA tetapi tidak mampu mengendalikan pertumbuhan gulma golongan teki, dan (4) Herbisida aminosiklopilaklor dosis 50, 100, 200 g/ha dan aminopiralid+ triklopir 384+216 g/ha mampu mengendalikan gulma dominan Cleome rutidospermae hingga 12 MSA, Axonopus compressus hingga 8 MSA dan Digitaria ciliaris hingga 4 MSA. } }