@misc{eprints79798, month = {Februari}, title = {BIODIVERSITAS DUNG BEETLE PADA VARIASI FESES DI TAMAN NASIONAL BUKIT BARISAN SELATAN DAN TAHURA WAN ABDUL RACHMAN}, author = {Ranti Shafa Fauzia}, address = {UNIVERSITAS LAMPUNG}, publisher = {FAKULTAS PERTANIAN}, year = {2024}, url = {http://digilib.unila.ac.id/79798/}, abstract = {Dung beetle tergolong dalam kelompok famili Scarabaeidae yang dikenal karena hidup pada tinja atau kotoran hewan, selain sebagai dekomposer dung beetle juga memiliki peran penting dalam ekosistem hutan sekunder. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2023 di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, Suoh, Lampung Barat dan Blok Pemanfaatan Tahura Wan Abdul Rachman. Penelitian menggunakan metode trap pada dua variasi feses yaitu feses kambing dan feses sapi dengan waktu pengamatan nocturnal dan diurnal. Pada penelitian di Hutan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan yang ditemukan 7 individu dengan 5 spesies yang masuk ke dalam genus Onthophagus, Oryctes, Aphodius, Catharsius dan Scarabaeus. Pada lokasi kedua yaitu Hutan Tahura Wan Abdul Rachman ditemukan 4 individu dengan 2 spesies yang masuk ke dalam genus Onthophagus dan Aphodius. Indeks Keanekaragaman pada lokasi TNBBS H?= 1,48 dengan kategori sedang sedangkan di Tahura WAR H?= 0,56 kategori rendah. Nilai kemerataan jenis pada kedua lokasi tergolong stabil. Nilai kekayaan jenis dung beetle di TNBBS dalam kategori sedang sebesar R=2,57 sedangkan di Tahura WAR masuk dalam kategori rendah dengan R= 1,44. Perbandingan biodiversitas dung beetle pada variasi feses di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan dan Tahura Wan Abdul Rachman diakibatkan karena perbedaan suhu, cuaca, vegetasi serta keberadaan satwa besar. Variasi feses yang digunakan yaitu feses sapi dan feses kambing di mana berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa feses sapi lebih dominan disukai dung beetle. Dung beetle including of group of the Scarabaeidae family which is known for living on feces or animal waste, apart from being a decomposerdung beetle also has an important role in secondary forest ecosystems. This research was carried out in November 2023 in the Bukit Barisan Selatan National Park, Suoh, West Lampung and the Tahura Wan Abdul Rachman Utilization Block. Research uses methodstrap on two variations of feces, namely goat feces and cow feces with nocturnal and diurnal observation times. In research in the Bukit Barisan Selatan National Park Forest, 7 individuals were found with 5 species belonging to the genus Onthophagus, Oryctes, Aphodius, Catharsius and Scarabaeus. At the second location, namely the Tahura Wan Abdul Rachman Forest, 4 individuals were found with 2 species belonging to the genusOnthophagus andAphodiusThe Diversity Index at the TNBBS location is H'= 1.48 in the medium category, while in Tahura WAR the H'= 0.56 is in the low category. The value of species evenness at both locations is classified as stable. Type wealth valuedung beetle in TNBBS it is in the medium category at R=2.57 while in Tahura WAR is in the low category with R= 1.44. Biodiversity comparisondung beetle Variations in feces in Bukit Barisan Selatan National Park and Tahura Wan Abdul Rachman are caused by differences in temperature, weather, vegetation and the presence of large animals. The variations of feces used were cow feces and goat feces, where based on research results it was found that cow feces were more dominant dung beetle.} }