TY - GEN CY - UNIVERSITAS LAMPUNG ID - eprints79959 UR - http://digilib.unila.ac.id/79959/ A1 - ALINAR, RISTIKA GAMIS Y1 - 2024/02/29/ N2 - Anak yang melakukan suatu tindak pidana disebut dengan istilah anak yang berkonflik dengan hukum (ABH). Pasal 1 Angka 3 UU Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak (SPPA). Anak yang seharusnya masih berfikir untuk belajar agar masa depan yang baik dan dapat membanggakan keluarganya. Tetapi, si anak sudah melakukan tindak pidana kejahatan pembunuhan. Bahkan, seorang anak tega untuk membunuh keluarga yang sudah membesarkan dan merawatnya sejak lahir dengan penuh kasih sayang. Seharusnya, hubungan anak dengan keluarganya ini terjadi secara harmonis dimana si anak berbakti kepada orang tuanya. Permasalahan dalam penelitian ini yaitu bagaimanakah analisis kriminologi pembunuhan yang dilakukan oleh anak terhadap keluarga kandung dan bagaimanakah upaya penanggulangan pembunuhan yang dilakukan oleh anak terhadap keluarga kandung. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis normatif dan yuridis empiris. Sumber dan jenis data menggunakan data primer yang didapatkan di lapangan dan data sekunder dari berbagai bahan hukum yang berhubungan dengan penelitian. Adapun narasumber pada penelitian ini terdiri dari Kasi Registrasi LPKA Bandar Lampung, Anak sebagai pelaku di LPKA Bandar Lampung, Dosen Bagian Pidana Fakultas Hukum Universitas Lampung, dan Dosen Kriminologi Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Laampung. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan menunjukan bahwa analisis kriminologi melihat bahwa faktor tidak terpenuhinya pola pengasuhan keluarga (teori kontrol sosial) sebagaimana mestinya, maka si-anak memiliki ikatan sosial yang buruk terhadap neneknya, faktor agama dan ekonomi (teori anomie/ strain theory) menjadi salah satu penyebab anak melakukan pembunuhan, krisis yang terjadi didalam diri individu tersebut mengakibatkan pengaruh yang besar terhadap kesadaran moral dan nilai-nilai yang ada dalam diri manusia. Faktor lingkungan sosial (teori diferential association/ asosiasi diferensial) hal ini juga akan berpengaruh dengan seseorang dimana dia tinggal dan bergaul, sehingga membawa kebiasan dan kebiasaan tersebut akan menjadi sifat maka pergaulan menjadi tempat belajar dalam menentukan karakter dan kepribadian anak. Saran dari penelitian ini yaitu, disarankan agar orang tua lebih memperhatikan anak-anaknya dirumah, pendidikan, agama dan juga lingkungan pergaulan anak, serta pihak penegak hukum agar lebih mengoptimalkan upaya-upaya diluar jalur peradilan atau non penal khususnya anak dibawah umur menjadi lebih memahami dan mengerti serta tahu bagaimana harus bersikap ketika terjadi permasalahan dan dalam hal upaya penanggulangan pidana tersebut, hanya akan dapat dijalankan dan berhasil apabila adanya kerjasama yang kuat baik antar lembaga instansi terkuat dan warga masyarakat. Kata Kunci: Anak, Pembunuhan, Keluarga Kandung, Kriminologi PB - FAKULTAS HUKUM TI - ANALISIS KRIMINOLOGI KEJAHATAN PEMBUNUHAN OLEH ANAK TERHADAP KELUARGA KANDUNG AV - restricted ER -