%A 1014111063 Windi Pratiwi %T ANALISIS KESESUAIAN PERAIRAN TELUK RATAI UNTUK BUDIDAYA IKAN KERAPU MACAN (Epinephelus fuscoguttatus) DENGAN SISTEM KERAMBA JARING APUNG (KJA) %X Abstrak Bahasa Indonesia Teluk Ratai merupakan salah satu wilayah di Teluk Lampung yang memiliki potensi untuk dikembangkan budidaya keramba jaring apung. Daerah tersebut sudah mulai terdapat keramba jaring apung (KJA). Salah satu komoditas ikan laut yang mempunyai nilai ekonomis penting adalah ikan kerapu macan (Epinephelus fuscogutattus). Tujuan penelitian ini adalah menganalisis tingkat kesesuaian perairan untuk budidaya ikan kerapu macan(Epinephelus fuscoguttatus) dengan sistem keramba jaring apung di Perairan Teluk Ratai berdasarkan parameter fisika, kimia dan biologi air laut. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif analisis dengan menggunakan analisis matching and scoring. Hasil penelitian diperoleh kisaran suhu 29,7-30,7oC, kedalaman 14-25 m, kecerahan 7-13 m, kecepatan arus 10-27 cm/dt, DO 5,63-5,96 mg/l, pH 8,04-8,14, salinitas 30-32 ppt, nitrat 0,019-0,709 mg/l, fosfat 0,01-0,162 mg/l dan kelimpahan fitoplankton 14.251-22.669 sel/l. Nilai-nilai tersebut telah memenuhi syarat untuk kegiatan budidaya laut. Hasil analisis kesesuaian perairan dengan matching and scoring diperoleh total point 84% pada lokasi 1,2, dan 4 yang berarti lokasi tersebut cukup sesuai (S2). Sedangkan pada lokasi 3 diperoleh total poin 91% yang berarti sangat sesuai (S1). Abstrak Bahasa Inggris Ratai bay is one of the area in Lampung Bay which has the potential for floating net system aquaculture. The region has started floating net system. One of the marine fish commodities which has important economic value is tiger grouper (Epinephelus fuscogutattus). The purpose of this study was to analyze the level of water suitability for culturing tiger grouper (Epinephelus fuscoguttatus) using floating net system in the waters of Ratai Bay based on the parameters of physics, chemistry and biology of sea water. The method was descriptive analytic with matching and scoring analysis. The results showed that the Ratai Bay had temperature of 29,7-30,7oC, depth of 14-25 m, transparancy of 7-13 m , current speed of 10-27 cm/s, DO from 5.63 to 5.96 mg / l, pH of 8.04 -8.14, salinity of 30-32 ppt, nitrate 0.019 to 0.709 mg/l, phosphate of 0,01-0,162 mg / l and abundance of phytoplankton 14251-22669 cells/l. Those values have been qualified for marine culture activities. The results of the suitability analysis by the matching and scoring is 84% of total points earned on location 1,2, and 4, which means that the locations are quite appropriate (S2). While in location 3 the total points earned 91% which means very appropriate (S1). %C Universitas Lampung %D 2015 %I Fakultas Pertanian %L eprints8028