%A 1014111055 Mandala Putra %T ANALISIS KESESUAIAN PERAIRAN TELUK PIDADA SEBAGAI LOKASI BUDIDAYA IKAN KERAPU BEBEK (Cromileptes altivelis) DENGAN SISTEM KERAMBA JARING APUNG %X Abstrak Bahasa Indonesia Ikan kerapu adalah komoditas unggulan perikanan Indonesia. Ikan ini mempunyai nilai ekonomis yang tinggi terutama kerapu bebek (Cromileptes altivelis) yang merupakan komoditas ekspor. Perkembangan budidaya ikan kerapu sangat pesat termasuk di Teluk Lampung. Teluk Lampung memiliki teluk-teluk kecil yang bisa dikembangkan sebagai kawasan budidaya perikanan laut, salah satunya adalah Teluk Pidada yang terletak di Pesisir Punduh Pidada. Kualitas air berperan bagi keberhasilan dan kelangsungan budidaya perikanan. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis kesesuaian perairan Teluk Pidada untuk budidaya ikan kerapu bebek berdasarkan parameter fisika, kimia dan biologi. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif analisis. Analisis kesesuaian perairan dilakukan dengan metode matching dan scoring. Penentuan lokasi penelitian dirancang dengan menggunakan metode purposive sampling. Hasil penelitian diperoleh kisaran nilai kecerahan 5,5 - 17,5 meter, suhu 30oC, kecepatan arus 20 - 40 cm/detik, DO 5,13 - 6,56 mg/l, pH 8,04 - 8,16, dan salinitas 31 - 33 ppt. Kisaran tersebut menunjukkan bahwa perairan masih dalam kondisi yang sesuai untuk budidaya kerapu bebek. Sedangkan masing-masing kisaran nilai kedalaman, nitrat, fosfat, dan kelimpahan plankton adalah 25 - 39,5 meter, 0,006 - 0,360 mg/l, 0,015 - 0,145 mg/l, dan 1145 - 4640 sel/liter, menunjukkan bahwa kurang mendukung untuk budidaya kerapu bebek. Hasil analisis kesesuaian perairan menunjukkan bahwa nilai skor kesesuaian perairan untuk budidaya ikan kerapu bebek dengan sistem keramba jaring apung pada lokasi penelitian 1, 3, 4 sebesar 82%, dan lokasi penelitian 2 sebesar 76%. Hal ini menunjukkan bahwa perairan Teluk Pidada berada pada kelas cukup sesuai (S2) untuk budidaya kerapu bebek. Abstrak Bahasa Inggris The groupers are leading commodity of Indonesian fishery. This fish has a high economic value, especially humpback grouper (Cromileptes altivelis) which is an export commodity. Grouper aquaculture development is very rapid including in Lampung Bay. Lampung Bay has coves which can be developed as a marine aquaculture. One of them is located in the coast of Pidada Bay, Punduh Pidada. Water quality contributes to the success and sustainability of aquaculture. The purpose of this study is to analyze the waters suitability of Pidada Bay for humpback grouper based on the parameters of physics, chemistry and biology. The method used is descriptive analysis. Waters suitability analysis was performed using matching and scoring methods. Determining the location of research is designed by using purposive sampling method. The results were obtained the range brightness values of 5,5 - 17,5 meters, temperature of 30oC, current speed of 20 - 40 cm/sec, DO of 5,13 - 6,56 mg/l, pH of 8,04 - 8,16, and salinity of 31 - 33 ppt. The range showed that the waters are still in a suitable condition for culturing the humpback grouper. While the range of depth values, nitrate, phosphate, and the abundance of plankton were 25 - 39,5 meters, 0,006 - 0,360 mg/l, 0,015 - 0,145 mg/l, and 1145 - 4640 cells/liter respectively, showed that less support for humpback grouper aquaculture. Results of the waters suitability analysis showed that the score of waters suitability for humpback grouper culturing using floating net cages system in the location of research 1, 3, 4 are 82%, and the location of research 2 is 76%. It indicates that the waters of Pidada Bay are quite appropriate (S2) for the cultivation of humpback grouper. %C Universitas Lampung %D 2015 %I Fakultas Pertanian %L eprints8029