%0 Generic %A Bintang Widia, Sandi Haryawan %C UNIVERSITAS LAMPUNG %D 2024 %F eprints:80475 %I FAKULTAS ILMU SOSIAL & ILMU POLITIK %T RESPONS VIETNAM TERHADAP KLAIM SEPULUH GARIS PUTUS-PUTUS TIONGKOK DI LAUT TIONGKOK SELATAN (STUDI KASUS TAHUN 2019-2024) %U http://digilib.unila.ac.id/80475/ %X Klaim sepuluh garis putus-putus Tiongkok di Laut Tiongkok Selatan menjadi pemicu konflik maritim dengan Vietnam. Apalagi kedua negara sama-sama ingin memperebutkan sejumlah fitur maritim dan potensi kelautan-energi dalam jumlah banyak. Kedua negara saling berkonflik dengan menggunakan persenjataan yang dimiliki menyebabkan kondisi keamanan wilayah menjadi tegang. Tujuan riset ini untuk mendeskripsikan sepuluh garis putus-putus Tiongkok, menjelaskan aksi-aksi Tiongkok dan menganalisis respons Vietnam terhadap klaim sepuluh garis putus-putus Tiongkok di Laut Tiongkok Selatan. Penelitian ini memakai konsep sengketa batas maritim dan sepuluh garis putus-putus. Metode penelitian memakai pendekatan kualitatif dengan penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian yakni studi dokumentasi yang berasal dari buku, jurnal, situs-situs website resmi, dan dokumen. Analisis data dalam penelitian yang dimulai dari pengumpulan data, kondensasi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini menjelaskan respons Vietnam atas klaim sepuluh garis putus-putus Tiongkok yang ilegal di Laut Tiongkok Selatan bertentangan dengan Hukum Laut Internasional (1982). Respons Vietnam terhadap klaim sepuluh garis putus-putus yakni melaksanakan negosiasi, arbitrase, dan kerja sama pertahanan. Namun, usaha-usaha tersebut belum menemukan titik terang sampai saat ini. Kata Kunci: Konflik maritim, UNCLOS 1982, sepuluh garis putus-putus. China's ten-dash line claim in the South China Sea has triggered a maritime conflict with Vietnam. Moreover, both countries want to compete for a number of maritime features and marine-energy potential in large quantities. The two countries are in conflict with each other use the weapons that they have to cause regional security conditions to become tense. The purpose of this research is to describe China's ten-dash line, explain China's actions, and analyze Vietnam's response to China's ten-dash line claim in the South China Sea. This research uses the concepts of maritime boundary disputes and the ten dash line. The research method uses a qualitative approach with descriptive research. The data collection technique in the research is a documentation study from books, journals, official websites, and documents. Data analysis in the research starts from data collection, data condensation, data presentation, and drawing conclusions. The results of this study explain Vietnam's response to China's illegal ten-dash line claim in the South China Sea which is contrary to International Law of the Sea (UNCLOS 1982). Vietnam's response to the ten-dash line claim is to carry out negotiations, arbitration and defense cooperation. However, these efforts have not found any bright spot until now. Keywords: Maritime conflict, UNCLOS 1982, ten-dash line.