TY - THES ID - eprints80546 UR - http://digilib.unila.ac.id/80546/ A1 - AKEN ANDHA, RUNIAWAN Y1 - 2024/11/22/ N2 - Sinkronisasi program pemanfaatan ruang adalah bagian penting dari pelaksanaan rencana tata ruang, bertujuan menyelaraskan indikasi program utama dengan program sektoral dan kewilayahan dalam dokumen rencana pembangunan secara terpadu. Kabupaten Lampung Utara telah menyusun berbagai perencanaan pembangunan dan tata ruang, namun terdapat kurangnya integrasi dan sinkronisasi antara RTRW dengan rencana pembangunan yang menghambat implementasi dan pengembangan wilayah secara efektif. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi sinkronisasi program pemanfaatan ruang jangka menengah dan pendek, serta menyusun strategi untuk meningkatkannya di Kabupaten Lampung Utara. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan analisis SPPR jangka menengah lima tahunan, SPPR jangka pendek satu tahunan, SWOT, dan evaluasi sinkronisasi. Hasil evaluasi sinkronisasi program jangka menengah RTRW terhadap RPJMD Kabupaten Lampung Utara tahun 2020-2024 menunjukkan tingkat sinkronisasi yang rendah pada 42% program, disebabkan kurangnya sosialisasi dan keterlibatan instansi pelaksana. Evaluasi program jangka pendek RTRW terhadap RKPD Kabupaten Lampung Utara tahun 2020-2024 juga menunjukkan tingkat sinkronisasi rendah pada 57% program, akibat perencanaan yang tidak matang dan pembiayaan yang tidak memadai. Prioritas strategi yang perlu dilaksanakan adalah menyelenggarakan pelatihan tentang SPPR dan pengawasan penggunaan lahan sesuai RTRW, memperbarui RTRW untuk mengakomodir kondisi saat ini dan mencegah alih fungsi lahan, serta memanfaatkan keahlian pejabat fungsional perencana dalam merancang program penanggulangan kawasan kumuh. Kata Kunci : Sinkronisasi, RTRW, SPPR, SWOT, RPJMD, RKPD The synchronization of spatial utilization programs is a crucial component of spatial planning implementation, aimed at aligning key program indications with sectoral and regional programs within development planning documents in an integrated manner. North Lampung Regency has developed various development and spatial planning documents, yet there remains a lack of integration and synchronization between the RTRW and development plans, which hampers effective regional implementation and development. This study aims to evaluate the synchronization of both medium-term and short-term spatial utilization programs, as well as to formulate strategies for improvement in North Lampung Regency. The research method employed is descriptive, utilizing five-year medium-term SPPR analysis, one-year short-term SPPR analysis, SWOT, and synchronization evaluation. The evaluation results of the medium-term RTRW program synchronization with the RPJMD of North Lampung Regency for the 2020-2024 period show a low synchronization rate in 42% of programs, caused by a lack of socialization and involvement of implementing agencies. The evaluation of the short-term RTRW program synchronization with the RKPD of North Lampung Regency for the 2020-2024 period also shows a low synchronization rate in 57% of programs, due to inadequate planning and insufficient funding. The priority strategies that need to be implemented include conducting training on SPPR and land use monitoring in accordance with the RTRW, updating the RTRW to accommodate current conditions and prevent land conversion, and utilizing the expertise of functional planning officers in designing programs to address slum areas. Keywords : Synchronization, RTRW, SPPR, SWOT, RPJMD, RKPD PB - UNIVERSITAS LAMPUNG M1 - masters TI - EVALUASI DAN STRATEGI SINKRONISASI PROGRAM PEMANFAATAN RUANG PADA RENCANA TATA RUANG WILAYAH TERHADAP RENCANA PEMBANGUNAN DI KABUPATEN LAMPUNG UTARA AV - restricted ER -