@misc{eprints80555, month = {Nopember}, title = {PENGARUH VARIASI KOMPOSISI DAN WAKTU PERENDAMAN TERHADAP KARAKTERISTIK MORTAR DENGAN PENAMBAHAN FIBERGLASS DAN LIMBAH STYROFOAM (POLYSTYRENE)}, author = {AMBAR WATI PUTRI }, address = {UNIVERSITAS LAMPUNG}, publisher = {FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM }, year = {2024}, url = {http://digilib.unila.ac.id/80555/}, abstract = {Telah dilakukan penelitian pengaruh variasi komposisi dan waktu perendaman terhadap karakteristik mortar dengan penambahan fiberglass dan limbah styrofoam (polystyrene) yang bertujuan untuk menentukan komposisi pembuatan mortar polimer yang optimal terhadap kuat tekan. Mortar polimer dibuat dengan mencampurkan fiberglass dan styrofoam sebagai bahan pengisi pengganti pasir dengan variasi (0, 2.5, 5, 7.5, 10, dan 12.5) wt\% dari total berat mortar. Campuran tersebut dicetak dalam bentuk kubus berdimensi 5 x 5 x 5 cm? dan direndam selama 14 dan 21 hari. Sampel mortar polimer dengan kode PM 5\%-14D dan PM 5\%-21D menunjukkan nilai kuat tekan tertinggi, yaitu 2,65 MPa dan 4,96 MPa. Peningkatan kuat tekan ini disebabkan oleh penurunan pori dan peningkatan kerapatan struktur pada mortar polimer. Sampel tersebut kemudian dikarakterisasi menggunakan XRF, XRD, FTIR dan SEM-EDS. Hasil XRF menunjukkan dominasi senyawa CaO dan SiO{$_2$}, yang berkontribusi terhadap kekuatan struktur mortar. Hasil XRD mengidentifikasi fase utama sebagai calcite (CaCO{$_3$}) pada 2{\ensuremath{\theta}} = 29,40? setelah 14 hari perendaman dan pada 2{\ensuremath{\theta}} = 29,41? setelah 21 hari perendaman. Hasil FTIR mengidentifikasi ikatan hidroksil (-OH), C-S-H, Si-O, dan Si-O-Si mengindikasikan interaksi kimia yang stabil dalam mortar polimer. Hasil SEM-EDS menunjukkan penurunan jumlah pori dan peningkatan kerapatan struktur seiring bertambahnya waktu perendaman. Kata Kunci: fiberglass, styrofoam, mortar polimer, XRF, XRD, FTIR, SEM-EDS.} }