@misc{eprints80772, month = {Nopember}, title = {PERILAKU PEKERJA SOSIAL MASYARAKAT DALAM PROSES PELAKSANAAN PROGRAM BANTUAN PANGAN NON TUNAI DI KECAMATAN PRINGSEWU}, author = {Luthfy Daniswara Evan}, address = {UNIVERSITAS LAMPUNG}, publisher = {FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK}, year = {2024}, url = {http://digilib.unila.ac.id/80772/}, abstract = {Salah satu kecamatan di Indonesia yang menerapkan program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) adalah Kecamatan Pringsewu, yang terletak di Kabupaten Pringsewu, Provinsi Lampung. Dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2019 Pasal 1 Ayat 1, pekerja sosial masyarakat adalah individu yang memiliki pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai praktik pekerjaan sosial serta telah memperoleh sertifikat kompetensi. Pekerja sosial memberikan pelayanan kepada masyarakat salah satunya proses pelaksanaan program BPNT. Peneliti menggunakan teori revisi Taksonomi Bloom dalam Utari (2012), terdapat tiga aspek yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik. Peneliti menggunakan jenis penilitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik dalam perilaku pekerja sosial masyarakat dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat di Kecamatan Pringsewu. Perilaku pekerja sosial masyarakat dalam proses pelaksanaan program BPNT, Pada tahap pendaftaran, perilaku pekerja sosial masyarakat sudah sangat baik, dengan proses yang terorganisir dan sesuai prosedur seperti penentuan kelayakan calon penerima, pemberian kartu kesejahteraan sosial, hingga pengawasan dalam pembelian barang juga telah berjalan dengan baik. Pada saat verifikasi data, perilaku pekerja sosial masyarakat masih perlu ditingkatkan dikarenakan kurang maksimal atau belum optimal. Mereka jarang melakukan pengecekan data secara berkala dan tidak memanfaatkan aplikasi atau website cek bansos Kemensos secara optimal. Kata Kunci: Perilaku, Pekerja Sosial Masyarakat, Bantuan Pangan Non Tunai } }