%0 Generic %A DHIYAULHAQ, MUGNI %C UNIVERSITAS LAMPUNG %D 2024 %F eprints:80778 %I FAKULTAS PERTANIAN %T ANALISIS FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL KESEHATANHUTAN DALAM PENGELOLAAN HUTAN KONSERVASI DI TAMANHUTAN RAYA WAN ABDUL RACHMAN (Studi Kasus di Gapoktan Wana Karya I Desa Bogorejo, KecamatanGedong Tataan, Kabupaten Pesawaran) %U http://digilib.unila.ac.id/80778/ %X Interaksi yang sering terjadi antara masyarakat dengan hutan dapat berdampak baik maupun buruk. Untuk menjaga kondisi hutan tetap baik perludilakukan pemantauan kesehatan hutan secara berkala. Penelitian ini bertujuanuntuk mengetahui kondisi kesehatan hutan, nilai faktor internal dan eksternal kesehatan hutan dan hubungan faktor internal dan eksternal dengan kesehatanhutan di gabungan kelompok tani hutan (Gapoktan) Wana Karya I. Penelitian ini dilaksanakan di Gapoktan Wana Karya I Desa Bogorejo, Kecamatan Gedong Tataan, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung, padaBulan Januari-April 2023. Data kesehatan hutan diambil pada 7 klaster plot forest health monitoring. Data faktor internal didapatkan dengan mengukur indikator kesehatan hutan. Adapun data faktor eksternal didapatkan dengan wawancarapada 40 responden yang lahannya dibangun klaster plot. Data hubungan faktor internal dan eksternal dengan kesehatan hutan digunakan rank spearman. Hasil penelitian menunjukkan kondisi kesehatan hutan di lokasi penelitianterdapat 4 klaster plot (baik) dan 3 klaster plot (sangat baik). Hal tersebut dikarenakan tanahnya subur, tajuk lebat, minimnya kerusakan pohondanproduktivitas pohon tinggi. Nilai faktor internal kesehatan hutan dari setiapindikator yaitu biodiversitas (0,5), kualitas tapak (6,5), produktivitas (0,7) danvitalitas yaitu kerusakan dan kondisi tajuk dengan nilai masing-masing 3,798dan3,157. Adapun nilai setiap indikator faktor eksternal yaitu tingkat pengetahuanpetani (3,67), intensitas petani (3,75), motivasi petani (4,33), cara pengelolaan(4,17). Faktor internal memiliki hubungan kesehatan hutan yaitu vitalitas dankualitas tapak. Faktor eksternal memiliki hubungan dengan kesehatan hutanyaitutingkat pengetahuan petani dan intensitas petani.