TY - GEN CY - UNIVERSITAS LAMPUNG ID - eprints80986 UR - http://digilib.unila.ac.id/80986/ A1 - Clarissa , Salsabila Putri Y1 - 2024/12/02/ N2 - Perkawinan dalam Islam memperbolehkan untuk menikahi wanita lebih dari satu atau biasa disebut dengan poligini. Diperbolehkannya poligini dengan syarat diantaranya berlaku adil dan harus mendapat izin istri pertama. Poligini atau lebih dikenal dengan istilah poligini senantiasa menjadi bahasan fiqih yang selalu menjadi primadona dikalangan para ahli fiqih dan para peneliti hukum Islam. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji perlindungan hukum seorang istri yang dipoligini tanpa izin, serta akibat hukum seorang suami yang dipoligini tanpa izin berdasarkan hukum Islam di Indonesia. Jenis Penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah jenis penelitian normatif-empiris, Tipe penelitian yang digunakan yaitu tipe penelitian deskriptif, melalui pendekatan perundang-undangan dan peraturan lainnya dengan menggunakan sumber data sekunder dengan bahan hukum primer, sekunder, dan tersier. Metode pengumpulan data dilakukan melalui tiga cara, yaitu studi pustaka, studi dokumen, dan wawancara, setelah data terkumpul, lalu diolah dengan metode pengolahan data secara kualitatif. Hasil penelitian dan pembahasan menjelaskan bahwa pelindungan hukum bagi istri yang dipoligini oleh suaminya tanpa izin mampu memberi isyarat adil kepada istri-istri dan anak-anak mereka dapat dijadikan perlindungan hukum serta akibat hukum dari suami yang berpoligini dianggap batal demi hukum dan dianggap tidak pernah ada, suami harus mendapatkan persetujuan istri dan pengadilan untuk melakukan poligini. Kata Kunci : Hukum Islam, Perlindungan Hukum Istri, Poligini. Marriage in Islam allows for marry more than one woman or commonly referred to as polygyny. The permissibility of polygyny with conditions including being fair and having to get permission from the first wife. Polygyny or better known as polygyny has always been a fiqh discussion that has always been excellent among fiqh experts and Islamic law researchers. This research aims to examine the legal protection of a polygynous husband without permission based on Islamic law in Indonesia. The type of research used in writing this thesis is normative-empirical research. The type of research used is descriptive research, through statutory approaches and other regulations using secondary data sources with primary, secondary, and tertiary legal materials. The data collection method is carried out in three ways, namely literature study, document study, and interviews, after the data is collected, then processed with qualitative data processing methods. The results of the research and discussion explain that legal protection for wives who are polygynized by their husbands without permission are able to give fair signals to their wives and children can be used as legal protection and the legal consequences of husbands are considered null and void and are considered never to have existed, the husband must obtain the consent of the wife and the court to carry out polygyny. Keywords : Islamic Law, Legal Protection of Wives, Polygyny. PB - FAKULTAS HUKUM TI - TINJAUAN YURIDIS PERLINDUNGAN HUKUM BAGI ISTRI YANG DIPOLIGINI OLEH SUAMINYA TANPA IZIN BERDASARKAN HUKUM ISLAM DI INDONESIA AV - restricted ER -