TY - GEN CY - Universitas Lampung ID - eprints81014 UR - http://digilib.unila.ac.id/81014/ A1 - Lussy, Safitri Y1 - 2024/11/26/ N2 - Perjuangan bangsa Indonesia pada awal kemerdekaan dicirikan dengan dua front, yaitu perjuangan melalui diplomasi dan perjuangan bersenjata. Dalam memperjuangkan kedaulatan Indonesia melalui diplomasi secara langsung akan berpengaruh terhadap munculnya tokoh-tokoh yang memiliki peran penting pada perjuangan yang dilakukan di forum internasional. Salah satu tokoh yang memiliki peranan penting dalam memperjuangkan kedaulatan Indonesia di dunia internasional yaitu Lambertus Nicodemus Palar. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apasajakah upaya yang dilakukan oleh Lambertus Nicodemus Palar dalam memperjuangkan kedaulatan Indonesia. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui upaya yang dilakukan oleh Lambertus Nicodemus Palar sebagai juru bicara delegasi Indonesia dalam memperjuangkan kedaulatan Indonesia tahun 1947-1950. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode historis yang meliputi heuristik,verifikasi, kritik, interpretasi, dan historiografi. Teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui teknik kepustakaan dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data historis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat beberapa upaya yang dilakukan oleh Lambertus Nicodemus Palar dalam memperjuangkan kedaulatan Indonesia yaitu dengan di angkat menjadi pimpinan delegasi Indonesia. Dalam memperjuangkan kedaulatan Indonesia di forum internasional dan juga sebagai juru bicara delegasi Indonesia Palar melakukan lobi dengan anggota KTN dan negara-negara yang akan mengikuti persidangan di Dewan Keamanan PBB serta negosiasi dalam persidangan yang membahas masalah Indonesia dan melakukan negosiasi dengan Uni Soviet. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu dengan lobi dan negosiasi yang dilakukan akhirnya menghasilkan dukungan dari negara anggota yang mendesak Belanda untuk menghentikan serangan militer hingga akhirnya dikeluarkan resolusi-resolusi yang membuka jalan untuk diadakan perundingan antara Indonesia dan Belanda. Hingga akhirnya terlaksanakan Konferensi Meja Bundar dan Indonesia memperoleh kedaulatan pada 27 Desember 1949. Kemudian dalam negosiasi dengan Uni Soviet menghasilkan kesepakatan untuk mengirimkan dan menempatkan duta besarnya di masing-masing negara dan Uni Soviet tidak memveto Indonesia bisa menjadi anggota PBB. Kata kunci: Upaya, Lambertus Nicodemus Palar, dan PBB The struggle of the Indonesian nation at the beginning of independence was characterized by two fronts, namely the struggle through diplomacy and armed struggle. In fighting for Indonesian sovereignty through diplomacy, it will directly influence the emergence of figures who have important roles in the struggle carried out in international forums. One of the figures who has an important role in fighting for Indonesian sovereignty in the international world is Lambertus Nicodemus Palar. This study was conducted to determine what efforts were made by Lambertus Nicodemus Palar in fighting for Indonesian sovereignty. The purpose of this study was to determine the efforts made by Lambertus Nicodemus Palar as a spokesman for the Indonesian delegation in fighting for Indonesian sovereignty in 1947-1950. The method used in this study is the historical method which includes heuristics, verification, criticism,interpretation, and historiography. Data collection techniques are carried out through library and documentation techniques. The data analysis technique used in this study is historical data analysis. The results of this study indicate that there were several efforts made by Lambertus Nicodemus Palar in fighting for Indonesian sovereignty, namely by being appointed as the leader of the Indonesian delegation. In fighting for Indonesian sovereignty in international forums and also as a spokesman for the Indonesian delegation, Palar lobbied with KTN members and countries that would attend the UN Security Council session as well as negotiations in the session discussing the Indonesian issue and negotiating with the Soviet Union. The conclusion of this study is that the lobbying and negotiations that were carried out finally resulted in support from member countries that urged the Netherlands to stop military attacks until finally resolutions were issued that paved the way for negotiations between Indonesia and the Netherlands. Until finally the Round Table Conference was held and Indonesia gained sovereignty on December 27, 1949. Then in negotiations with the Soviet Union, an agreement was reached to send and place its ambassadors in each country and the Soviet Union did not veto Indonesia becoming a member of the UN. Keywords: Efforts, Lambertus Nicodemus Palar, and the UN PB - FKIP TI - Upaya Lambertus Nicodemus Palar sebagai Juru Bicara Delegasi Indonesia dalam Memperjuangkan Kedaulatan Indonesia Tahun 1947-1950 AV - restricted ER -