@misc{eprints81135, month = {Desember}, title = {INVIGORASI LIMA GENOTIPE BENIH SORGUM (Sorghum bicolor [L.] Moench.) YANG TELAH MENGALAMI KEMUNDURAN ALAMIAH DENGAN APLIKASI PRIMING}, author = {Muhtadi Sabilal}, address = {UNIVERSITAS LAMPUNG}, publisher = {FAKULTAS PERTANIAN}, year = {2024}, url = {http://digilib.unila.ac.id/81135/}, abstract = {Salah satu masalah dalam penyediaan benih sorgum bermutu yaitu kemunduran benih selama proses penyimpanan dan tidak bisa dihentikan sehingga dapat menurunkan viabilitas dan vigor benih. Invigorasi menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan viabilitas dan vigor benih akibat permasalahan tersebut. Metode yang bisa digunakan dalam invigorasi yaitu hormopriming menggunakan hormon atau Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) seperti giberelin (GA3) dan osmopriming menggunakan agen osmotik seperti kalsium klorida (CaCl2). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi optimum GA3 dan CaCl2 dan pengaruh perbedaan genotipe dalam memulihkan kinerja perkecambahan lima genotipe sorgum. Benih yang digunakan telah disimpan di suhu {$\pm$}18 ?C selama 52 bulan. Penelitian terdiri dari dua percobaan yang masing-masing disusun secara factorial (5x5) yang diulang tiga kali diterapkan dalam Rancangan Acak Kelompok (RAK). Faktor pertama adalah lima genotipe benih sorgum yaitu GH-8, Kawali, P/I 150-21-A Cymit, PF-10/90-A, dan Suri. Faktor kedua pada percobaan pertama yaitu larutan GA3 0, 25, 50, 75, dan 100 ppm perendamannya selama 6 jam dan pada percobaan kedua yaitu larutan CaCl2 0, 50, 100, 150, dan 200 mM perendamannya selama 24 jam. Keseragaman data diuji menggunakan Uji Bartlett dan aditivitas diuji menggunakan Uji Tukey, jika asumsi tersebut terpenuhi maka dilakukan analisis ragam, apabila terjadi interaksi antar faktor pertama dan kedua dilanjutkan dengan Polinomial Ortogonal dan apabila tidak terjadi interaksi maka setiap faktor yang berpengaruh nyata pada analisis ragam dilanjutkan dengan Uji BNJ 5\%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi optimum GA3 dalam memulihkan kinerja perkecambahan pada setiap genotipe sorgum berbeda, pada GH-8 yaitu 95,25 ppm, Kawali 54,85 ppm, P/I 150-21-A Cymit 51,87 ppm, PF-10/90-A 41,69 ppm, dan Suri 84,86 ppm selanjutnya konsentrasi optimum CaCl2 dalam memulihkan kinerja perkecambahan pada setiap genotipe sorgum juga berbeda, yaitu pada GH-8 68,1 mM, Kawali 99,3 mM, P/I 150-21-A Cymit 80,2 mM, PF-10/90-A 80,1 mM, dan Suri 124,1 mM. Perbedaan respon antar genotipe tersebut karena perbedaan karakter fisik dan kimia serta vigor genetik setiap genotipe berbeda. } }