TY - GEN CY - UNIVERSITAS LAMPUNG ID - eprints81159 UR - http://digilib.unila.ac.id/81159/ A1 - Haya Falisa, Karimah Y1 - 2024/12/11/ N2 - Latar Belakang. Nyeri pascaoperasi adalah kondisi kompleks yang memengaruhi pemulihan pasien, kualitas tidur, dan durasi rawat inap. Laparotomi, suatu prosedur bedah mayor pada abdomen, seringkali menimbulkan nyeri akut yang jika tidak dikelola dengan baik dapat mengganggu pola tidur, memperlambat mobilisasi, dan memperpanjang lama rawat inap. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara intensitas nyeri, kualitas tidur, dan lama rawat pada pasien post laparotomi guna menekankan pentingnya manajemen nyeri yang efektif dalam meningkatkan hasil klinis. Metode Penelitian. Penelitian kuantitatif dengan metode non-eksperimental, dengan teknik purposive sampling pada pasien post laparotomi di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung. Intensitas nyeri diukur menggunakan Numeric Rating Scale (NRS), sedangkan kualitas tidur dinilai dengan Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). Data lama rawat diperoleh dari rekam medis pasien. Uji bivariat menggunakan korelasi Spearman digunakan untuk menganalisis hubungan antar variabel, dan uji multivariat menggunakan uji MANOVA untuk mengetahui perbedaan signifikan seluruh variabel. Hasil Penelitian. Dari total 40 responden, 17,5% melaporkan nyeri ringan, 55% melaporkan nyeri sedang, sementara 27,5% mengalami nyeri berat. Sebanyak 77,5% pasien memiliki kualitas tidur buruk berdasarkan skor PSQI. Analisis statistik menunjukkan korelasi positif yang signifikan antara intensitas nyeri dengan kualitas tidur (p < 0,05), di mana semakin tinggi intensitas nyeri, semakin buruk kualitas tidur pasien. Selain itu, terdapat korelasi positif signifikan antara intensitas nyeri dengan lama rawat inap (p < 0,05), menunjukkan bahwa pasien dengan tingkat nyeri yang lebih tinggi cenderung menjalani rawat inap lebih lama. Simpulan. Manajemen nyeri yang efektif sangat penting untuk meningkatkan pemulihan pascaoperasi, terutama dengan memperbaiki kualitas tidur dan memperpendek durasi rawat inap. Hasil penelitian ini menegaskan perlunya strategi multidisiplin, termasuk pendekatan farmakologis dan non-farmakologis, dalam menangani nyeri akut pada pasien post laparotomi. Kata kunci. Kualitas tidur, lama rawat, laparotomi, nyeri pascaoperasi Latar Belakang. Post-operative pain is a complex condition that affects patient recovery, sleep quality, and length of hospital stay. Laparotomy, a major abdominal surgical procedure, often induces acute pain which, if poorly managed, can disrupt sleep patterns, delay mobilization, and extend the duration of hospitalization. This study aims to analyze the relationship between pain intensity, sleep quality, and length of stay in post-laparotomy patients, emphasizing the importance of effective pain management in improving clinical outcomes. Metode Penelitian. This quantitative study employed a non-experimental, cross- sectional design. Purposive sampling was used to select post-laparotomy patients at Dr. H. Abdul Moeloek Regional General Hospital, Lampung Province. Pain intensity was measured using the Numeric Rating Scale (NRS), while sleep quality was assessed with the Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). Length of stay data were obtained from patient medical records. Bivariate analysis was conducted using Spearman's correlation, while multivariate analysis employed MANOVA to identify significant differences across all variables. Hasil Penelitian. Of the 40 respondents, 17.5% reported mild pain, 55% reported moderate pain, and 27.5% experienced severe pain. Additionally, 77.5% of patients demonstrated poor sleep quality based on PSQI scores. Statistical analysis revealed a significant positive correlation between pain intensity and poor sleep quality (p < 0.05), indicating that higher pain levels were associated with worse sleep quality. Furthermore, a significant positive correlation was observed between pain intensity and length of stay (p < 0.05), suggesting that patients with higher pain levels tended to have longer hospital stays. Simpulan. Effective pain management is crucial for improving post-operative recovery, particularly by enhancing sleep quality and reducing the length of hospital stay. This study underscores the need for multidisciplinary strategies, including pharmacological and non-pharmacological approaches, to address acute pain in post-laparotomy patients. Keyword. Sleep quality, length of stay, laparotomy, post-operative pain, PB - FAKULTAS KEDOKTERAN TI - HUBUNGAN INTENSITAS NYERI DENGAN KUALITAS TIDUR DAN LAMA RAWAT PASIEN POST OPERASI LAPAROTOMI DI RUANG PERAWATAN RSUD DR. H. ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG AV - restricted ER -