@misc{eprints82157, month = {Agustus}, title = {POLA KOMUNIKASI PENGGERAK PASAR YOSOMULYO PELANGI DALAM PROSES PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KELURAHAN YOSOMULYO METRO PUSAT}, author = {Maulana Yuda M Alfindo }, address = {UNIVERSITAS LAMPUNG}, publisher = {FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK }, year = {2024}, url = {http://digilib.unila.ac.id/82157/}, abstract = {Pemberdayaan masyarakat adalah gagasan dalam pembangunan ekonomi yang mengutamakan nilai-nilai masyarakat untuk mengubah cara pandang dalam proses pembangunan, yang didasarkan pada kepedulian pada manusia, partisipasi, pemberdayaan, dan keberlanjutan (Chamber, 1995). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola komunikasi Penggerak Pasar Yosomulyo Pelangi dalam proses pemberdayaan masyarakat Kelurahan Yosomulyo Metro Pusat. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Informan dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Sumber data pada penelitian ini adalah primer dan sekunder yang diperoleh melalui wawancara mendalam dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini adalah Penggerak Payungi menggunakan pola komunikasi satu arah, dua arah, dan multi arah dalam proses pemberdayaan masyarakat. Dengan menggunakan pola komunikasi tersebut Penggerak Payungi dan Pedagang Payungi dapat melaksanakan program yang sudah direncanakan oleh Penggerak Payungi dan Pedagang Payungi. Faktor pendukung komunikasi di Payungi diantaranya yaitu penggunaan media digital, terdapat feedback antara Penggerak Payungi dan Pedagang Payungi, dan penggunaan komunikasi nonverbal. Faktor penghambat komunikasi di Payungi diantaranya adanya gangguan geografis, gangguan teknis, gangguan kerangka pikir, dan gangguan budaya. Kata Kunci : Pola Komunikasi, Penggerak Payungi, Pedagang Payungi Community empowerment is a concept in economic development that prioritizes community values to change perspectives in the development process, based on concern for people, participation, empowerment, and sustainability (Chamber, 1995). This research aims to identify the communication patterns of Yosomulyo Pelangi Market Activators in the process of empowering the Yosomulyo Metro Center community. The research employs a descriptive qualitative method. Informants were selected using purposive sampling techniques. The data sources for this study are primary and secondary, obtained through in-depth interviews and documentation. The results of this research indicate that the Payungi Activators use one-way, two-way, and multi-way communication patterns in the community empowerment process. By utilizing these communication patterns, Payungi Activators and Payungi Traders can implement the programs planned by the Payungi Activators and Payungi Traders. Supporting factors in communication at Payungi include the use of digital media, feedback between Payungi Activators and Payungi Traders, and the use of nonverbal communication. The inhibiting factors in communication at Payungi include geographical barriers, technical disruptions, mindset differences, and cultural obstacles. . Keywords : Communication Pattern, Payungi Activators, Payungi Traders} }