creators_name: TRI, WINARTI
creators_id: 2013034029
type: other
datestamp: 2025-02-05 08:20:00
lastmod: 2025-02-05 08:20:00
metadata_visibility: show
title: ANALISIS PEMETAAN DAERAH RAWAN BANJIR BERBASIS
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) KECAMATAN SEMAKA
KABUPATEN TANGGAMUS TAHUN 2023
ispublished: pub
subjects: 900
subjects: 910
full_text_status: restricted
abstract: Kecamatan Semaka merupakan salah satu daerah yang menjadi langganan banjir
dalam lima tahun terakhir. Akan tetapi, peta dan luasan banjir yang dapat
digunakan sebagai mitigasi masih belum tersedia. Penelitian ini bertujuan unuk
mengetahui bagaimana pemetaan daerah rawan banjir dan tingkat kerawanannya
di Kecamatan Semaka Kabupaten Tanggamus. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Pada
pengolahan dan analisis data, penelelitian ini menggunakan perangkat Sistem
Informasi Geografi (SIG) yaitu dengan memberikan skor pada masing-masing
klasifikasi parameter banjir yang kemudian dilakukan metode tumpang susun
(overlay) pada tiap parameter. Parameter yang digunakan dalam pemetaan daerah
rawan banjir yaitu curah hujan, kemiringan lereng, jenis tanah, ketinggian tempat,
dan penggunaan lahan. Hasil penelitian ini berupa peta rawan banjir Kecamatan
Semaka dengan lima klasifikasi yaitu kategori tidak rawan (0,01%), kategori
kerawanan rendah (54,20%), kategori rawan (3,80%), kategori kerawanan tinggi
(36,06%), dan kategori sangat rawan (5,93%).
Kata kunci: pemetaan, banjir, SIG

Flooding is a phenomenon of overflowing water originating from rivers or other
water bodies due to high rainfall over a certain period of time. Semaka District is
one of the areas that has been prone to flooding in the last five years. This
research aims to determine the extent of flood parameters and map flood-prone
areas in Semaka District, Tanggamus Regency. The method used in this research
is a quantitative method with a descriptive approach. In data processing and
analysis, this research uses a Geographic Information System (GIS) tool, namely
by giving a score to each classification of flood parameters and then using an
overlay method for each parameter. The parameters used in mapping flood-prone
areas are rainfall, slope, soil type, altitude and land use. The results of this
research are a flood hazard map for Semaka District with five classifications,
namely the not vulnerable category (0.008km2), the low vulnerability category
(59.22 km2), the vulnerable category (4.16 km2), the high vulnerability category
(39.41 km2), and the very vulnerable category (6.48 km2).

Keywords: mapping, flood, GIS,
date: 2024-06-27
date_type: published
publisher: FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
place_of_pub: UNIVERSITAS LAMPUNG
citation:   TRI, WINARTI  (2024) ANALISIS PEMETAAN DAERAH RAWAN BANJIR BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) KECAMATAN SEMAKA KABUPATEN TANGGAMUS TAHUN 2023.  FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN, UNIVERSITAS LAMPUNG.     
document_url: http://digilib.unila.ac.id/82223/1/ABSTRAK%20%20-%20Im%20Wina.pdf
document_url: http://digilib.unila.ac.id/82223/2/SKRIPSI%20FULL%20%20-%20Im%20Wina.pdf
document_url: http://digilib.unila.ac.id/82223/3/SKRIPSI%20TANPA%20BAB%20PEMBAHASAN%20%20-%20Im%20Wina.pdf