TY - GEN CY - UNIVERSITAS LAMPUNG ID - eprints82342 UR - http://digilib.unila.ac.id/82342/ A1 - RAIHANA SILVANIA, ANJENITA Y1 - 2024/06/21/ N2 - Kabupaten Pringsewu memiliki 1.585 unit usaha di bidang industri kerajinan bambu. Namun, Pringsewu belum memiliki wadah yang dapat menampung dan mempromosikan kerajinan bambu yang ada, sehingga kondisi pengrajin bambu di Pringsewu masih berdiri secara swadaya dan bertahan secara masing-masing dengan skala yang kecil. Inovasi produk kerajinan bambu di Pringsewu masih sangat terbatas dan butuh adanya inovasi produk lanjutan yang memiliki daya jual yang tinggi. Teknologi bambu laminasi kini berkembang pesat karna dapat digunakan sebagai alternatif pengganti kayu yang ramah lingkungan dan memiliki daur hidup yang cepat. Oleh karena itu, alternatif yang dapat dilakukan untuk meningkatkan inovasi produk yang memiliki daya jual tinggi yaitu dengan pengenalan bambu laminasi. Objek yang akan dibahas adalah bangunan pusat kreativitas bambu yang menampung fungsi edukasi, produksi, ekonomi kreatif, rekreasi dan sosial budaya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan grounded theory. Penelitian ini juga mengkaji dan melakukan studi preseden mengenai bangunan dengan konsep yang sama dan dengan pendekatan arsitektur organik, kemudian dijadikan sebagai studi banding guna menyempurnakan data pada perancangan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyediakan tempat pusat kreativitas bambu dengan penerapan prinsip arsitektur organik agar menghasilkan desain yang selaras dengan alam dan berkelanjutan. Hasil yang didapatkan adalah produk konsep perancangan bamboo creative center yang sesuai dengan kebutuhan pengguna dan prinsip arsitektur organik. Kata kunci: arsitektur organik, bamboo creative center, bambu laminasi, grounded theory Pringsewu Regency has 1,585 business units in the bamboo craft industry. However, Pringsewu does not yet have a forum that can accommodate and promote existing bamboo crafts, so the condition of bamboo craftsmen in Pringsewu still stands independently and survives individually on a small scale. Bamboo craft product innovation in Pringsewu is still very limited and there is a need for further product innovation that has high selling power. Laminated bamboo technology is now growing rapidly because it can be used as an alternative to wood substitutes that are environmentally friendly and have a fast life cycle. Therefore, an alternative that can be done to increase product innovation that has high selling power is the introduction of laminated bamboo. The object to be discussed is a bamboo creativity center building that accommodates educational, production, creative economic, recreational and socio-cultural functions. The research uses qualitative research methods with a grounded theory approach. This research also examines and conducts a precedent study of buildings with the same concept and with an organic architecture approach, then used as a comparative study to refine the data in the design. The purpose of this research is to provide a bamboo creativity center with the application of organic architecture principles in order to produce a design that is in harmony with nature and sustainable. The result obtained is a bamboo creative center design concept product that is in accordance with user needs and organic architectural principles. Keywords: organic architecture, bamboo creative center, laminated bamboo, grounded theory PB - FAKULTAS TEKNIK TI - KONSEP PERANCANGAN BAMBOO CREATIVE CENTER BERBASIS PRINSIP ARSITEKTUR ORGANIK DI TULUNG AGUNG, PRINGSEWU AV - restricted ER -