TY - GEN CY - UNIVERSITAS LAMPUNG ID - eprints82373 UR - http://digilib.unila.ac.id/82373/ A1 - Karina, Adra Salsabila Y1 - 2025/01/03/ N2 - Pendahuluan : Remaja merupakan masa transisi yang memiliki sifat kurang stabil dalam bersikap dikarenakan terdapat kematangan yang belum sempurna sehingga hal ini dapat berdampak pada timbulnya kesadaran diri yang kurang akan suatu hal salah satunya adalah dalam aspek personal hygiene dan kesehatan reporodsuksi khususnya keputihan pada remaja perempuan. Sehingga diperlukan suatu upaya penyuluhan kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran diri pada remaja santri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan penggunaan metode focus group discussion dan metode ceramah terhadap peningkatan pengetahuan tentang keputihan dan personal hygiene pada remaja santri di Pondok Pesantren Madarijul Ulum. Metode : Penelitian ini menggunakan metode quasi experimental design dengan rancangan pre-test dan post-test group. Total responden pada penelitian ini berjumlah 43 dan dibagi secara acak menjadi 2 kelompok FGD dan 1 kelompok ceramah. Pengumpulan data menggunakan kuesioner pre-test dan post-test dan dianalisis dengan menggunakan uji paired t test (p>0.05) dan uji wilcoxon p(<0.05) serta uji Mann whitney (p<0.05). Hasil : 1) terdapat perbedaan peningkatan pengetahuan sebelum dan sesudah diberikan intervensi pada kedua metode baik ceramah dan FGD (p<0.05), 2) tidak terdapat perbedaan peningkatan pengetahuan antara intervensi dengan menggunakan metode ceramah dan metode FGD (p>0.05). Pembahasan : Kesimpulan dalam penelitian ini adalah tidak terdapat perbedaan peningkatan pengetahuan tentang keputihan dan personal hygiene pada penggunaan metode ceramah dan FGD, namun pada metode FGD terdapat peningkatan pengetahuan tentang personal hygiene dan keputihan yang lebih tinggi dibandingkan dengan metode ceramah. Kata kunci : Ceramah, FGD, Keputihan, Pengetahuan, Personal Hygiene, Remaja Introduction : Adolescence is a transitional stage characterized by instability in behavior due to incomplete maturity. This can lead to a lack of self-awareness, particularly in aspects such as personal hygiene and reproductive health specificaly vaginal discharge in adolescent girls. Therefore, it is necessary to implement health education efforts to improve knowledge and self-awareness among adolescent students. This study aims to determine the differences in the effectiveness of the Focus Group Discussion (FGD) method and the lecture method in enhancing knowledge about vaginal discharge and personal hygiene among adolescent students at Madarijul Ulum Islamic Boarding School. Method : This study used a quasi-experimental design with a pre-test and post-test group design. A total of 43 respondents participated in this study, randomly divided into 2 Focus Group Discussion (FGD) groups and 1 lecture group. Data were collected using pre-test and post-test questionnaires and analyzed using paired t-tests (p>0.05), Wilcoxon tests (p<0.05), and Mann-Whitney tests (p<0.05). Result : 1) There was a difference in the increase in knowledge before and after the intervention in both methods, namely the lecture and FGD (p<0.05), 2) There was no difference in the increase in knowledge between the intervention using the lecture method and the FGD method (p>0.05). Discussion : The conclusion of this study is that there is no difference in the increase in knowledge about vaginal discharge and personal hygiene between the lecture method and the FGD method. However, FGD method has a greater increase in knowledge related to personal hygiene and vaginal discharge compared to the lecture method. Keyword : Adolescents, Focus Group Discussion, Knowledge, Lecture, Personal Hygiene, Vaginal Discharge PB - FAKULTAS KEDOKTERAN TI - Perbedaan Penggunaan Metode Focus Group Discussion dan Metode Ceramah terhadap Peningkatan Pengetahuan Personal Hygiene dan Keputihan pada Siswi Pendidikan Diniyah Formal Ulya di Pondok Pesantren Madarijul Ulum AV - restricted ER -