TY - GEN CY - UNIVERSITAS LAMPUNG ID - eprints82383 UR - http://digilib.unila.ac.id/82383/ A1 - Muhammad , Muzhaffar Athallah Y1 - 2024/08/15/ N2 - Latar Belakang: Penelitian ini mengembangkan nanoemulgel dari ekstrak daun jeruk purut untuk mengobati jerawat yang disebabkan oleh Staphylococcus epidermidis. Daun tersebut efektif sebagai antibakteri berkat alkaloid, Flavonoid, dan tanin. Nanoemulsi dipilih untuk meningkatkan kelarutan dan stabilitas formulasi, dijadikan sediaan nanoemulgel praktis dan merata dalam penghantaran obat Metode: Penelitian ini adalah penelitian eksperimental untuk mengetahui konsentrasi optimum ekstrak daun jeruk purut dalam menghambat bakteri Staphylococcus epidermidis, karakteristik sediaan nanoemulgel dan uji aktivitas antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus epidermidis. Hasil: Berdasarkan penelitian, konsentrasi optimal ekstrak daun jeruk purut adalah 10%, dengan zona hambat mencapai 26,2 mm yang diklasifikasikan sebagai sangat kuat. Nanoemulsi memiliki persentase transmitan antara 97-99%, ukuran partikel rerata 294,86 nm, polidispersitas 0,34, potensial zeta -11,13 Mv, morfologi menunjukkan fase (m/a), dan diameter zona hambat rata-rata 33,3 mm . Nanoemulgel yang diformulasikan menunjukkan karakteristik organoleptik berwarna hijau kekeruhan, aroma daun jeruk purut yang lembut, semi padat dengan pH 5, dan diameter zona hambat rata-rata 32,1 mm terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus epidermidis, menunjukkan aktivitas yang kuat. Kesimpulan: Daun jeruk purut (Citrus hystrix) optimal pada konsentrasi 10% dalam menghambat bakteri Staphylococcus epidermidis dan dapat diformulasikan menjadi sediaan nanoemulgel yang mampu menghambat bakteri Staphylococcus epidermidis. Kata Kunci: Antibakteri, Staphylococcus epidermidis, Daun jeruk purut, nanoemulsi, Nanoemulgel. Background: This research develops a nanoemulgel from kaffir lime leaf extract to treat acne caused by Staphylococcus epidermidis. The leaves are effective as antibacterial agents due to alkaloids, Flavonoids, and tanins. Nanoemulsion enhances solubility and stability, forming a practical delivery system. Methods: This experimental study aims to determine the optimal concentration of kaffir lime leaf extract to inhibit Staphylococcus epidermidis, characterize the nanoemulgel formulation, and test its antibacterial activity. Results: The optimal concentration is 10%, with an inhibition zone of 26.2 mm classified as very strong. Nanoemulsion shows 97-99% transmittance, average particle size 294.86 nm, polydispersity index 0.34, zeta potential -11.13 mV, (m/a) phase morphology, and 33.3 mm average inhibition zone diameter. Nanoemulgel has green turbidity, mild kaffir lime leaf aroma, semi-solid texture (pH 5), and 32.1 mm average inhibition zone diameter against Staphylococcus epidermidis, indicating strong activity. Conclusion: Kaffir lime leaves (Citrus hystrix) at 10% effectively inhibit Staphylococcus epidermidis and can be formulated into a nanoemulgel for this purpose. Keywords: Antibacterial, Staphylococcus epidermidis, Kaffir lime leaves, nanoemulsion, Nanoemulgel. PB - KEDOKTERAN TI - FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI NANOEMULGEL EKSTRAK DAUN JERUK PURUT (Citrus hystrix D.C) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus epidermidis PENYEBAB JERAWAT AV - restricted ER -