TY  - GEN
CY  - UNIVERSITAS LAMPUNG
ID  - eprints82502
UR  - http://digilib.unila.ac.id/82502/
A1  - FADHLAN , ?AZHIM	
Y1  - 2024/02/26/
N2  - Penggunaan biomassa sebagai bahan bakar padat dapat mengurangi emisi karbon
suatu negara dan mengurangi ketergantungan terhadap sumber energi primer
berbahan bakar fosil yang berdampak buruk bagi lingkungan. Meskipun demikian,
pemanfaatan biomassa perlu disertai dengan tata kelola sumber daya yang efektif
dan perencanaan strategis dalam pengembangan energi terbarukan secara
berkelanjutan, agar dapat mempertahankan keberlanjutan sumber daya serta
mengurangi dampak terhadap lingkungan. Pelepah sawit merupakan limbah
pertanian yang berpotensi untuk diolah sebagai bahan bakar alternatif karena
ketersediaannya yang sangat melimpah. Dalam pemanfaatannya proses torefaksi
yang optimal diperlukan untuk meningkatkan karakteristik pelepah sawit agar
mendekati karakteristik batubara. Proses torefaksi sendiri dapat meningkatkan nilai
kalor, mengurangi zat volatil yang tidak dibutuhkan. Proses torefaksi pelepah sawit
ini dilakukan dengan memvariasikan ukuran produk biomassa pelepah sawit berupa
bongkahan, cacah, dan serbuk dengan temperatur 275°C dengan waktu tinggal
selama 30 menit. Peralatan yang digunakan berupa reaktor torefaksi tipe kontinu
tubular sistem pemanas oil jacket. Hasil penelitian ini mampu meningkatkan nilai
kalor dari pelepah sawit mentah. Nilai kalor tertinggi terdapat pada ukuran cacah
sebesar 6191 kkal/kg atau mengalami kenaikan sebesar 32% dari nilai kalor awal.
Proses torefaksi ini mampu mengurangi persantase kadar air dan zat volatil,
meningkatakan persentase fixed carbon.
Kata Kunci: Biomassa, Torefaksi, Pelepah Sawit, Nilai Kalor.

The use of biomass as a solid fuel can reduce a country's carbon emissions and
decrease dependence on fossil fuel-based primary energy sources that have adverse
environmental impacts. However, the utilization of biomass needs to be
accompanied by effective resource management and strategic planning in the
sustainable development of renewable energy to maintain resource sustainability
and reduce environmental impacts. Palm fronds are agricultural waste that has the
potential to be processed as an alternative fuel due to its abundant availability. In
its utilization, an optimal torrefaction process is required to improve the
characteristics of palm fronds to approach coal characteristics. The torrefaction
process itself can increase calorific value and reduce unwanted volatile substances,
such as nitrogen oxides and sulfur oxides. This torrefaction process of palm fronds
is carried out by varying the size of the palm frond biomass products, such as
chunks, chips, and powder, at a temperature of 275°C with a residence time of 30
minutes. The equipment used is a continuous tubular reactor torrefaction type with
an oil jacket heating system. This research is able to increase the calorific value of
raw palm fronds. The highest calorific value is found in the chip size at 6191
kcal/kg, which represents an increase of 32% from the initial calorific value. This
torrefaction process is able to reduce the percentage of moisture content and
volatile matter, while increasing the percentage of fixed carbon.
Keywords: Biomass, Torrefaction, Palm Fronds, Calorific Value.
PB  - FAKULTAS TEKNIK
TI  - STUDI EKSPERIMENTAL TOREFAKSI PELEPAH SAWIT DENGAN
VARIASI UKURAN SAMPEL UNTUK MENDAPATKAN BAHAN
BAKAR PADAT BERNILAI KALOR TINGGI SETARA

DENGAN BATUBARA
AV  - restricted
ER  -