TY  - GEN
CY  - UNIVERSITAS LAMPUNG 
ID  - eprints82642
UR  - http://digilib.unila.ac.id/82642/
A1  - Wahyu , Abdul Rahman	
Y1  - 2024/03/20/
N2  - Pelet biomassa kaliandra merupakan salah satu sumber energi alternatif yang dapat
menggantikan penggunaan energi fosil. Pada umumnya pembuatan pelet biomassa kaliandra
dilakukan dengan pembuatan secara langsung batang dan kulit kalindra tanpa pemisahan yang
bertujuan untuk efesiensi dalam proses pembuatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
perbedaan kualitas pelet biomassa kaliandra berusia 8 bulan dengan kulit dan tanpa kulit serta
ukuran partikel. Ukuran partikel bahan yang digunakan adalah 20 mesh, 40 mesh, dan 60 mesh.
Pembuatan pelet biomassa kaliandra menggunakan cetakan pelet biomasa berdiameter 12 mm,
dan alat press hidrolik manual dengan tekanan tempa 3 ton. Karakterisasi pelet biomassa
kaliandra dengan menguji kualitas pelet kaliandra seperti melakukan analisis proksimat, nilai
kalor, sifat fisis, sifat mekanis, dan Fourier Transform Infrared (FTIR). Hasil pengujian
kemudian dibandingkan dengan standarisasi pelet biomassa yang berlaku pada beberapa negara
yaitu Indonesia (SNI-8675:2018), Jepang (JA2021-0148), Korea (KFS? grade 4), Jerman
(DIN-51731). Hasil penelitian menunjukan kulit berpengaruh terhadap hasil proksimat. Pelet
tanpa kulit memiliki nilai relatif lebih tinggi dari kadar abu, kadar air, dan karbon terikat. Nilai
zat terbang pelet dengan kulit menunjukan nilai yang lebih baik dibandingkan pelet tanpa kulit.
Perbandingan nilai kalor antara pelet dengan kulit dan tanpa kulit tidak jauh berbeda. Nilai
kalor paling tinggi dimiliki pelet dengan kulit 60 mesh (21,40 MJ/kg) dan pelet tanpa kulit 60
mesh (23,35 Mj/kg). Penelitian ini menunjukan bahwa pelet kaliandra dengan kulit dan tanpa
kulit memenuhi standarisasi Indonesia.

Calliandra biomass pellets are one of the alternative energy sources that can replace the use
of fossil energy. In general, the making of calliandra biomass pellets is done by directly making
calliandra stems and skins without separation which aims for efficiency in the manufacturing
process. This study aims to determine the difference in the quality of 8-month-old calliandra
biomass pellets with bark and without bark and particle size. The particle sizes of the materials
used were 20 mesh, 40 mesh, and 60 mesh. The production of calliandra biomass pellets used
a 12 mm diameter biomass pellet mold, and a manual hydraulic press with a forging pressure
of 3 tons. Characterization of calliandra biomass pellets by testing the quality of calliandra
pellets such as conducting proximate analysis, calorific value, physical properties, mechanical
properties, and Fourier Transform Infrared (FTIR). The test results were then compared with

the standardization of biomass pellets applicable in several countries, namely Indonesia (SNI-
8675: 2018), Japan (JA2021-0148), Korea (KFS' grade 4), Germany (DIN-51731). The results

showed that bark affects the proximate results. Pellets without bark have higher relative values
of ash content, moisture content, and bound carbon. The fly substance value of pellets with
bark showed a better value than pellets without bark. The comparison of calorific value
between pellets with bark and without bark is not much different. The highest calorific value is
owned by pellets with bark 60 mesh (21.40 MJ/kg) and pellets without bark 60 mesh (23.35
Mj/kg).This research shows that calliandra pellets with and without bark meet Indonesian
standardization.
PB  - FAKULTAS PERTANIAN
TI  - PENGARUH KULIT DAN VARIASI PARTIKEL TERHADAP SIFAT BIOENERGI

PELET KALIANDRA (Calliandra calothyrsus)
AV  - restricted
ER  -