%A Dinanti Pantis Anggun %T KONSENTRASI DAN SEBARAN INISIAL RADIONUKLIDA ALAMI RADIUM (226Ra), TORIUM (232Th), DAN KALIUM (40K) DI SEDIMEN PERAIRAN CIREBON %X Perairan Cirebon menjadi kawasan pesisir yang terus berkembang pesat dengan aktivitas beragam dan dinamis, salah satunya pembangkit listrik tenaga uap (PLTU). Penggunaan batu bara dari kegiatan PLTU menghasilkan abu terbang yang mengandung radionuklida alami lebih tinggi, sehingga berkontribusi me- ningkatkan konsentrasi aktivitas radionuklida di lingkungan, terutama pada sedi- men perairan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis konsentrasi aktivitas ra- dionuklida dan sebaran horizontal serta membandingkan dengan studi serupa di wilayah lain. Penelitian dilakukan dari bulan Februari - Juli 2023 dan berlokasi di perairan Cirebon dan Pusat Riset Teknologi Keselamatan, Metrologi dan Mutu Nuklir (PRTKMMN). Konsentrasi aktivitas radionuklida alami 226Ra, 232Th, dan 40K dianalisis menggunakan spektrometri ? ? dan hasilnya diolah menggunakan perangkat lunak Ocean Data View (ODV). Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) jumlah konsentrasi aktivitas radionuklida alami unsur 40K 16,6 kali dari jum- lah 232Th dan 18,42 kali dari jumlah 226Ra, sedangkan 232Th 1,11 kali dari jumlah 226Ra; (2) sebaran horizontal konsentrasi aktivitas radionuklida alami 226Ra, 232Th, 40K pada sedimen perairan Cirebon bervariasi dan relatif meningkat dari timur ke arah barat; (3) konsentrasi aktivitas radionuklida yang diperoleh pada sedimen perairan Cirebon masih berada di bawah standar baku mutu maksimum yang di- perkenankan oleh Bapeten tahun 2013 dan hasil studi di wilayah Kalimantan Sela- tan, Laut Banda (Sulawesi Tengah), pesisir Sulawesi Selatan, Tanjung Jati Jepara, Laut Potenga (Bangladesh), Laut Nansha (Laut Cina Selatan), Laut Barents (Rusi- a), Teluk Aliaga (Turki), dan Laut Baltik. Kata kunci: radionuklida, sebaran horizontal, radium, torium, kalium Cirebon waters are a coastal area that continues to develop rapidly with diverse and dynamic activities, one of which is coal-fired power station (CFPS). The use of coal from CFPS activities produces fly ash containing higher natural radionu- clides, thus contributing to increasing the concentration of radionuclide activity in the environment, especially in water sediments. This study aimed to analyze radi- onuclide activity concentrations and horizontal distribution and compared with similar studies. The research was conducted from February - July 2023 in Cirebon waters and Pusat Riset Teknologi Keselamatan, Metrologi, dan Mutu Nuklir (PRTKMMN). The activity concentration of natural radionuclides 226Ra, 232Th, and 40K were analyzed using spectrometry - ? and the results were processed using Ocean Data View (ODV). The results showed that (1) the concentration of natural radionuclide activity of element 40K was 16.6 times the amount of 232Th and 18.42 times the amount of 226Ra, while 232Th was 1.11 times the amount of 226Ra; (2) the horizontal distribution of natural radionuclide activity concentration of 226Ra, 232Th, 40K in sediments of Cirebon waters varied and relatively increased from east to west; (3) the concentration of radionuclide activity obtained in sediment waters of Cirebon was still below the maximum quality standard allowed by Ba- peten in 2013 and the results of studies in the region of South Kalimantan, Banda Sea (Central Sulawesi), South Sulawesi Coast, Tanjung Jati Jepara, Potenga Sea (Bangladesh), Nansha Sea (South China Sea), Barents Sea (Russia), Aliaga Bay (Turkey), and the Baltic Sea. Key words: radionuclides, horizontal distribution, radium, thorium, potassium %C UNIVERSITAS LAMPUNG %D 2024 %I FAKULTAS PERTANIAN %L eprints82678