%0 Thesis
%9 Masters
%A MUHAMMAD , SYAFRIL
%B FAKULTAS TEKNIK
%D 2024
%F eprints:82722
%I UNIVERSITAS LAMPUNG
%T OPTIMASI PARAMETER PEMESINAN BAUT ULIR KORTIKAL Ti-  6Al-4V ELI DENGAN METODE KOMBINASI SINGLE    dan MULTI RESPON
%U http://digilib.unila.ac.id/82722/
%X Pada saat ini proses pemesinan masih sangat digunakan baik manual  maupun otomatis dalam memenuhi kebutuhan manufaktur. Tetapi dalam  penggunaan hasil dari produksi manufaktur harus memiliki hasil yang terbaik. Hasil  tersebut dihasilkan dari berbagai parameter penelitian sebelum di terapkan pada  sebuah industri. Optimasi dilakukan untuk menentukan nilai terbaik dari beberapa  parameter penelitian yang dilakukan. Penelitian dilakukan pada proses pemesinan  baut ulir tulang kortikal Ti-6Al-4V ELI dengan variasi kecepatan spindle 100 rpm,  200 rpm dan 300 rpm serta variasi kedalaman pemotongan sebesar 0,01 mm, 0,02  mm dan 0,03 mm kemudian dengan memvariasikan media pendingin yang dipakai  yaitu VPO (Virgin Palm Oil), VCO (Virgin Coconut Oil) dan Sintesis. Dalam  parameter tersebut maka di dapatkan 3 level dengan 3 faktor. Metode optimasi yang  digunkan yaitu kombinasi antara metode Taguchi dan Grey Relation Analysis  (GRA) sehingga mendapatkan nilai optimal pada hasil pemesinan terhadap faktor  kesalahan jarak puncak ulir, kesalahan tinggi ulir dan kesalahan sudut ulir.  Diperoleh kondisi parameter kesalahan tinggi ulir dan kesalahan sudut α  menggunakan putaran spindel sebesar 300 rpm, kedalaman potong sebesar 0,01  mm, dan pelumas yang digunakan adalah VPO. Berbeda denga ketiga respon  sebelumnya pada kesalahan sudut β diperoleh pemotongan optimum pada putaran  spindel sebesar 300 rpm, kedalaman potong sebesar 0,01 mm, dan pelumas yang  digunakan adalah sintetis. Berdasarkan hasil pengujian menggunakan metode  taguchi kedalaman potong ,merupakan faktor yang paling signifikan terhadap  kepresisian geometri ulir dihasilkan dimana semakin besar nilai kedalaman potong  digunakan maka kesalahan yang dihasilkan akan semakin besar pula, untuk besar  nilai kedalaman potong yang optimum pada penelitian ini sebesar 0,01 mm.  Berdasarkan perhitungan Grey Relational Analysis, kombinasi kondisi pemotongan  yang paling optimal yaitu pada putaran spindle 100 rpm (level 1), depth of cut 0,01  mm (level 1), dan coolant berjenis virgin palm oil (VCO) (level 3).    Kata kunci: Grey Relation Analysis, Taguchi, putaran spindle, kedalaman  pemotongan, pendingin    iii  ABSTRACT    OPTIMIZATION OF TI-6Al-4V ELI CORTICAL BONE SCREW MACHINING  PARAMETERS USING COMBINATION TAGUCHI METHOD    and GREY REALTION ANALYSIS (GRA)  By Muhammad Syafril    At this time the machining process is still very much used both manually and  automatically in meeting manufacturing needs. But in using the results of  manufacturing production must have the best results. These results are generated  from various research parameters before being applied to an industry. Optimization  is done to determine the best value of several parameters of the research conducted.  The research was conducted on the machining process of Ti-6Al-4V ELI cortical  bone screw with variations in spindle speed of 100 rpm, 200 rpm and 300 rpm and  variations in cutting depth of 0.01 mm, 0.02 mm and 0.03 mm then by varying the  media The coolers used are VPO (Virgin Palm Oil), VCO (Virgin Coconut Oil) and  Synthesis. In these parameters, we get 3 levels with 3 factors. The optimization  method used is a combination of the Taguchi and Gray Relation Analysis (GRA)  methods so as to obtain optimal values on the machining results for the peak screw  spacing error factor, screw height error and screw angle error. The parameter  conditions for screw height error and angle error α are obtained using a spindle  rotation of 300 rpm, a depth of cut of 0.01 mm, and the lubricant used is VPO. In  contrast to the three previous responses to the angle error β, optimum cutting was  obtained at a spindle rotation of 300 rpm, a depth of cut of 0.01 mm, and the  lubricant used was synthetic. Based on the test results using the taguchi method, the  depth of cut is the most significant factor for the precision of the screw geometry  produced where the greater the depth of cut value is used, the resulting error will be  even greater, for the optimum depth of cut value in this study of 0.01 mm . Based  on Gray Relational Analysis calculations, the most optimal combination of cutting  conditions is spindle speed 100 rpm (level 1), depth of cut 0.01 mm (level 1), and  coolant type virgin palm oil (VCO) (level 3).    Keywords: Gray Relation Analysis, Taguchi, spindle speed, depth of cut, cooling  media