%A Idris	 Muhammad 
%T IDENTIFIKASI JENIS DAN POLA DISTRIBUSI

TUMBUHAN BAWAH INVASIF DI BLOK KOLEKSI LAURACEAE

KEBUN RAYA BOGOR
%X Tumbuhan invasif merupakan tumbuhan yang dapat berasal dari luar wilayah asli
dan dapat mengancam kestabilan ekosistem serta menimbulkan gangguan yang
merusak struktur, komposisi, dan pertumbuhan vegetasi asli pada suatu ekosistem.
Keberadaan tumbuhan invasif dapat memberikan dampak negatif terhadap
keberadaan tumbuhan lain yang terkoleksi di Kebun Raya Bogor, memengaruhi
kondisi habitat, serta pertumbuhan vegetasi lainnya. Oleh karena itu, penelitian
dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui jenis-jenis tumbuhan bawah invasif,
menganalisis tingkat dominansi, dan pola distribusi masing-masing jenis tumbuhan
tersebut. Data dihimpun menggunakan metode petak ganda dengan intensitas
sampling 2% yang masing-masing petak berukuran 2 m x 2 m, lalu data dianalisis
kerapatan, frekuensi, Indeks Nilai Penting, dan Indeks Morisita. Hasil penelitian
ditemukan 10 jenis tumbuhan bawah invasif yaitu Ageratum conyzoides, Asystasia
intrusa, Cyanthillium cinereum, Dioscorea bulbifera, Elephantopus scaber,
Epipremnum pinnatum, Mikania micrantha, Spermacoce alata, Synedrella
nodiflora, dan Syngonium podophyllum. Terdapat 2 jenis tumbuhan bawah invasif
yang paling mendominasi dikarenakan memiliki Indeks Nilai Penting tertinggi yang
menunjukkan kemampuan adaptasi dengan habitat dan toleransi yang baik terhadap
kondisi lingkungannya, tumbuhan bawah invasif tersebut ialah jenis Dioscorea
bulbifera dan Elephantopus scaber yang memiliki pola distribusi mengelompok.
Korelasi antara jumlah individu jenis tumbuhan bawah invasif terhadap faktor
lingkungannya terjadi lebih banyak bersifat positif daripada bersifat negatif.
Kata kunci: Tumbuhan bawah, invasif, dominansi, pola distribusi.

Invasive plants are plants that can originate from outside the native areas and can
threaten the stability of the ecosystem and cause disturbances that damage the
structure, composition, and growth of native vegetation in an ecosystem. Likewise,
the existence of invasive plants can hurt the existence of other plants collected at
the Bogor Botanical Gardens, affecting habitat conditions and the growth of other
vegetation. Therefore, the research was conducted to determine the species of
invasive undergrowth, analyzing the dominance level, and distribution patterns of
each plant species. Data were collected using the double plots method with a
sampling intensity of 2%, each plot measuring 2m x 2m, and then the data were
analyzed by calculating density, frequency, Importance Value Index, and Morisita
Index. The results of the research found 10 invasive undergrowth species, namely
Ageratum conyzoides, Asystasia intrusa, Cyanthillium cinereum, Dioscorea
bulbifera, Elephantopus scaber, Epipremnum pinnatum, Mikania micrantha,
Spermacoce alata, Synedrella nodiflora, and Syngonium podophyllum. Two
invasive undergrowth species dominant the most because they have the highest
Importance Value Index which indicates adaptability to habitat and good tolerance
to environmental conditions. The invasive undergrowth is the species of Dioscorea
bulbifera and Elephantopus scaber which has a clustered distribution pattern. The
correlation between the number of individuals of invasive understorey species and
environmental factors is more positive than negative.
Keywords: Undergrowth, invasive, dominance, distribution pattern.

%C UNIVERSITAS LAMPUNG
%D 2024
%I FAKULTAS PERTANIAN
%L eprints82829