%0 Generic %A FENITHA, ANGKUNA %C UNIVERSITAS LAMPUNG %D 2024 %F eprints:82869 %I FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK %T IMPLEMENTASI KEBIJAKAN AFFIRMATIVE ACTION TERHADAP KETERWAKILAN PEREMPUAN DALAM PEMILU LEGISLATIF PROVINSI LAMPUNG %U http://digilib.unila.ac.id/82869/ %X Keterwakilan perempuan mempunyai peran penting dalam penginisasian kebijakan guna membangun kesejahteraan masyarakat secara adil dan merata. Hal tersebut menjadi tantangan bagi pemerintah dalam pemilihan umum sehingga membutuhkan dukungan kebijakan afirmasi untuk menghilangkan stigma masyarakat terhadap bakal calon perempuan dengan sejumlah isu personal sehingga keterwakilan perempuan di Indonesia masih rendah disebabkan oleh budaya patriarki, minimnya kemampuan perempuan dan modal dalam komunikasi yang masih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana implementasi kebijakan affirmative action dalam mendukung keterwakilan 30 persen perempuan telah terlaksana sesuai dengan apa yang diharapkan serta evaluasi kebijakan terhadap pemilu yang akan datang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan analisis data menggunakan teori Grindle (1980) yakni implementasi kebijakan yang mengkaji kebijakan dari perspektif 2 indikator (isi kebijakan dan lingkungan kebijakan). Data penelitian berasal dari hasil wawancara, dokumentasi dan observasi. Hasil penelitian ini diperoleh bahwa implementasi kebijakan keterwakilan perempuan di Provinsi Lampung secara substantif telah diterapkan dan menunjukkan peningkatan meski belum signifikan pada pemilu 2024. Hal tersebut dibuktikan dengan hadirnya peraturan daerah yang mendukung peningkatan kesadaran terkait isu pengarusutamaan gender. Catatan terhadap kebijakan tersebut masih terkait aspek kekuasaan dan kepentingan calon legislatif perempuan yang disebabkan oleh sejumlah kendala penghambat dalam kebijakan tersebut baik kendala internal maupun eksternal yang memerlukan dukungan berbagai kalangan terutama partai politik dalam memprioritaskan keterlibatan perempuan di politik. Kata Kunci, Implementasi kebijakan, affirmative action, keterwakilan perempuan, pemiu Women's representation has an important role in initiating policies to build community welfare fairly and equitably. This is a challenge for the government in general elections so that it requires the support of affirmative policies to eliminate the stigma of the community against female candidates with a number of personal issues so that women's representation in Indonesia is still low due to patriarchal culture, lack of ability of women and capital in communication that is still low. This study aims to determine the extent to which the implementation of affirmative action policies in supporting 30 percent representation of women has been carried out in accordance with what is expected and policy evaluation for future elections. This research uses a qualitative approach with data analysis using Grindle's theory of policy implementation which examines policies from the perspective of 2 indicators (content of policy and context of policy). The research data comes from the results of interviews, documentation and observation. The results of this study found that the implementation of women's representation policies in Lampung Province has substantively been implemented and has shown an increase even though it has not been significant in the 2024 elections. This is evidenced by the presence of regional regulations that support increased awareness of gender mainstreaming issues. Notes on the policy are still related to aspects of power and the interests of candidates. Keywords: Policy implementation, affirmative action, women's representation, general elections