%0 Generic
%A ILDHA,  ROSENDY KURNIANDA
%C UNIVERSITAS LAMPUNG
%D 2025
%F eprints:82896
%I FAKULTAS KEDOKTERAN
%T FAKTOR RISIKO KOINFEKSI TUBERKULOSIS PARU PADA  PENDERITA HIV/AIDS DI RSUD DR. H. ABDUL MOELOEK    PROVINSI LAMPUNG  
%U http://digilib.unila.ac.id/82896/
%X Background: Tuberculosis is an opportunistic infection most commonly found in  HIV/AIDS patients. Risk factors that have the potential to cause tuberculosis  infection are gender, age, employment status, marital status, and CD4 count. This  study aims to determine the risk factors that influence the risk of pulmonary  tuberculosis infection in HIV/AIDS patients at Dr. H. Abdul Moeloek Regional  Hospital Lampung Province.   Method: This research is an analytical observational study with case-control  design. The research sample consisted of 62 HIV/AIDS patients with pulmonary  tuberculosis infection as cases and 62 HIV/AIDS patients without tuberculosis  infection as controls. The sample was selected by convenience sampling using  medical records. Data were processed using SPSS, with analysis performed  descriptively using univariate analysis, bivariate data using chi-squared test, and  multivariate data using logistic regression.  Results: The results showed that there was a relationship between pulmonary  tuberculosis infection and gender (p-value = 0.002), marital status (p-value =  0.031), CD4 count (p-value = 0.002) and stage (p-value = 0.000), while the other  factors, namely age (p-value = 0.068), and employment status (p-value = 0.855) are  not related to infection pulmonary tuberculosis in HIV/AIDS patients. The results  of multivariate analysis showed that stage (odds ratio = 403,612) and sex (odds ratio  = 7.401) had a significant relationship with pulmonary tuberculosis infection.  Conclusion: Based on the research results, variables associated with the occurrence  of TB co-infection in HIV/AIDS patients are sex, marital status, CD4 count and  stage. Meanwhile, age, employment status and duration of infection were not  associated with TB.    Key words: HIV/AIDS, risk factors, tuberculosis co-infection.     Latar Belakang: Tuberkulosis adalah infeksi oportunistik yang paling sering  ditemukan pada pasien HIV/AIDS. Faktor risiko yang berpotensi menimbulkan  koinfeksi tuberkulosis adalah jenis kelamin, usia, status pekerjaan, status  perkawinan, jumlah CD4, dan stadium. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui  faktor risiko yang berpengaruh terhadaop koinfeksi tuberkulosis paru pada pasien  HIV/AIDS di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung.   Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan desain  case control. Sampel penelitian berjumlah 62 pasien HIV/AIDS dengan koinfeksi  tuberkulosis paru sebagai kasus dan 62 pasien HIV/AIDS tanpa koinfeksi  tuberkulosis sebagai kontrol. Dipilih melalui teknik total sampling menggunakan  catatan rekam medis. Data diolah menggunakan SPSS dengan menganalisis  menggunakan analisis univariat dilakukan dengan pendeskripsian, data bivariat  dengan uji chi-square, dan multivariat dengan regresi logistic.  Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya hubungan antara koinfeksi  tuberkulosis paru dengan jenis kelamin (p-value = 0,002), status perkawinan (pvalue    = 0,031), jumlah CD4 (p-value = 0,002), dan stadium (p-value = <0,001)  sementara faktor lainnya yaitu usia (p-value = 0,068), dan status pekerjaan (p-value  = 0,855) tidak berhubungan terhadap koinfeksi tuberkulosis paru pada pasien  HIV/AIDS. Hasil analisis multivariat didapatkan stadium (odds ratio = 403,612)  dan jenis kelamin (odds ratio = 7,401) berhubungan secara signifikan terhadap  koinfeksi tuberkulosis paru.  Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian, variabel yang berhubungan dengan  terjadinya koinfeksi TB pada pasien HIV/AIDS yaitu jenis kelamin, status  perkawinan, jumlah CD4 dan stadium. Sementara usia, status pekerjaan dan tidak  berhubungan dengan koinfeksi tuberkulosis paru pada pasien HIV/AIDS. Faktor  yang paling berpengaruh terhadap koinfeksi tuberkulosis paru pada pasien  HIV/AIDS adalah stadium, dan variabel jenis kelamin menjadi faktor yang paling  berpengaruh selanjutnya.    Kata kunci: faktor risiko, HIV/AIDS, koinfeksi tuberkulosis.