creators_name: Dea Debora,  Romauli Gultom
creators_id: 2118011063
type: other
datestamp: 2025-02-11 05:08:15
lastmod: 2025-02-11 05:08:15
metadata_visibility: show
title: HUBUNGAN ANTARA UKURAN DAN JUMLAH BATU
KOLELITIASIS DENGAN TINGKAT KEPARAHAN
GAMBARAN KLINIS PADA PASIEN LANSIA 
 DI RSUD DR. H. ABDUL MOELOEK 
PROVINSI LAMPUNG 

ispublished: pub
subjects: 610
full_text_status: restricted
abstract: Background: Cholelithiasis is common in the elderly and causes clinical
presentations ranging from mild to severe. This study analyzes the relationship
between gallstone size, number, and clinical severity in elderly patients at RSUD
Dr. H. Abdul Moeloek, Lampung Province.
Methods: This quantitative, cross-sectional study included 92 elderly patients (>60
years) diagnosed with cholelithiasis from Juny 30, 2019, to Juny 30, 2024. Data
from medical records included ultrasound (USG) results for gallstone size and
number, along with anamnesis, physical examinations, and supporting tests to
asssess the severity of clinical presentations. Statistical analysis was perforned
using univariate and bivariate tests with Chi Square and Kolmogorov-Smirnov Z
test as alternatives
Results: There was a relationship between stone size and clinical severity (p =
0.001), while the number of stones showed no relationship (p = 0.892). Small stones
were more often associated with mild symptoms, while larger or multiple stones
were more likely to cause severe conditions like biliary obstruction.
Conclusion: Gallstone size plays an important  role in determining clinical severity,
and should therefore be considered in the management of elderly patients with
cholelithiasis.


Keywords: cholelithiasis, stone size, stone number, clinical presentation, elderly.
Latar Belakang: Kolelitiasis merupakan kondisi yang umum terjadi pada lansia
dan dapat menyebabkan berbagai gambaran klinis, mulai dari gambaran klinis
ringan hingga berat. Penelitian ini menganalisis hubungan antara ukuran dan jumlah
batu kolelitiasis dengan tingkat keparahan gambaran klinis pada pasien lansia di
RSUD Dr. H. Abdul Moeloek, Provinsi Lampung. 
Metode: Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif desain cross-sectional,
melibatkan 92 pasien lansia (usia > 60 tahun) yang didiagnosis kolelitiasis selama
periode 30 Juni 2019 hingga 30 Juni 2024. Data diperoleh dari rekam medis,
termasuk hasil ultrasonografi (USG) untuk ukuran dan jumlah batu, serta hasil
anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang untuk menilai tingkat
keparahan gambaran klinis. Analisis statistik dilakukan dengan  uji univariat dan
uji bivariat dengan Chi Square dan alternatif Kolmogorov-Smirnov Z.
Hasil: terdapat hubungan ukuran batu dengan tingkat keparahan klinis (p = 0,001),
sebaliknya jumlah batu tidak memiliki hubungan (p = 0,892). Batu kecil lebih
sering terkait dengan gejala ringan, sementara batu besar atau multipel lebih sering
menyebabkan kondisi berat seperti obstruksi bilier.
Simpulan: Ukuran batu empedu berperan penting dalam menentukan keparahan
klinis, sehingga perlu diperhatikan dalam manajemen pasien lansia dengan
kolelitiasis.

Kata kunci: kolelitiasis, ukuran batu, jumlah batu, gambaran klinis, lansia.

date: 2025-01-16
date_type: published
publisher: FAKULTAS KEDOKTERAN
place_of_pub: UNIVERSITAS LAMPUNG
citation:   Dea Debora, Romauli Gultom  (2025) HUBUNGAN ANTARA UKURAN DAN JUMLAH BATU KOLELITIASIS DENGAN TINGKAT KEPARAHAN GAMBARAN KLINIS PADA PASIEN LANSIA DI RSUD DR. H. ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG.  FAKULTAS KEDOKTERAN, UNIVERSITAS LAMPUNG.     
document_url: http://digilib.unila.ac.id/82907/1/ABSTRAK.pdf
document_url: http://digilib.unila.ac.id/82907/2/SKRIPSI%20FULL%20TANPA%20LAMPIRAN.pdf
document_url: http://digilib.unila.ac.id/82907/3/SKRIPSI%20FULL%20TANPA%20PEMBAHASAN.pdf