%A Riskita Sucirozai Khotimah Aulia
%T ANALISIS PENERAPAN PIDANA PENJARA TERHADAP ANAK 
SEBAGAI PELAKU TINDAK PIDANA NARKOTIKA GOLONGAN 1
(Studi Putusan Nomor:13/Pid.Sus-Anak/2024/PN TJK) 
%X  
Penyalahgunaan narkotika dalam Putusan Nomor: 13/Pid.Sus-Anak/2024/PN.Tjk
melibatkan seoarang anak dibawah umur, pada putusan tersebut terbukti secara
sah bersalah melakukan tindak pidana penyalahgunaan narkotika dengan jenis
tembakau sintetis lewat Instagram bersama dengan temannya. Dimana dalam hal
ini seharusnya anak tersebut dilakukan rehabilitasi, akan tetapi pada putusan
tersebut dijatuhi pidana penjara oleh Hakim selama 2 bulan 15 hari di LPKA.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah: (1) Pertimbangan hakim dengan sanksi
penjara terhadap anak sebagai pelaku tindak pidana narkotika golongan 1
berdasarkan putusan Nomor: 13/Pid.Sus-Anak/2024/PN Tjk (2) Penerapan pidana
penjara berdasarkan putusan Nomor: 13/Pid.Sus- Anak/2024/PN TJK telah sesuai
dengan tujuan pemidanaan. 
Penelitian ini menggunakan pendekatan bersifat yuridis normatif dan pendekatan
yuridis empiris. Narasumber penelitian ini terdiri dari Jaksa Penuntut Umum
Kejaksaan Tinggi Lampung, Hakim Anak pada Pengadilan Negeri Kelas IA
Tanjung Karang, Dosen Hukum Pidana Fakultas Hukum Unila. Prosedur
pengumpulan data dilakukan dengan studi pustaka dan studi lapangan. Data yang
diperoleh dianalisis secara kualitatif. 
Hasil Penelitian ini menunjukan (1) Dasar pertimbangan hakim dalam menjatuhkan
pidana penjara terhadap anak sebagai pelaku tindak pidana narkotika golongan 1
berdasarkan putusan Nomor: 13/Pid.Sus-Anak/2024/PN.Tjk. yaitu, Secara filosofis
putusan ini mencerminkan upaya hakim untuk menyeimbangkan efek jera terhadap
pelaku narkotika dengan hak anak untuk mendapat perlindungan, sekaligus
memberi kesempatan perbaikan di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA).
Secara yuridis hakim mempertimbangkan fakta-fakta dalam persidangan dan bukti 
yang mengarah pada pelanggaran hukum oleh terdakwa, termasuk pemesanan 
narkotika secara online. Secara sosiologis, hakim menilai dampak sosial dari
tindakan terdakwa, dengan mempertimbangkan latar belakang keluarga yang tidak
mendukung dan upaya rehabilitasi. Putusan ini menggabungkan ketiga aspek
tersebut untuk memberikan keadilan, memperhatikan hak anak, dan melindungi
kepentingan masyarakat. (2) Putusan hakim dinilai sesuai dengan tujuan pemidanaan, yaitu mencegah 
pengulangan penyalahgunaan narkotika dan memberikan pembelajaran di LPKA
dan LPKS. Efektivitas pidana penjara bergantung pada program Bapas yang
mendukung rehabilitasi fisik dan mental anak. 
Saran dalam penelitian ini adalah : agar aparat penegak hukum yang menangani
kasus perkara anak secara konsisten memutuskan perkara anak dengan
berorientasi pada upaya mewujudkan perlindungan terhadap anak dan tetap
mengacu kepada ketentuan yang telah diatur dalam UU SPPA, sehingga terhadap
anak yang berkonflik dengan hukum tetap dapat diupayakan Diversi/Rehabilitasi. 
Kata Kunci: Putusan Hakim, Pidana Penjara, Anak, Narkotika. 

Narcotics abuse in Decision Number: 13/Pid.Sus-Anak/2024/PN.Tjk involved a
minor, in this decision he was legally proven guilty of committing the crime of 
narcotics abuse with synthetic tobacco via Instagram together with his friend.
Where in this case the child should have undergone rehabilitation, but in this
decision the judge was sentenced to prison for 2 months and 15 days at the LPKA.
The problems in this research are: (1) judges consider prison sanctions for
children as perpetrators of class 1 narcotics crimes based on decision Number:
13/Pid.Sus-Anak/2024/PN Tjk (2) the application of prison sentences based on
decision Number: : 13/Pid.Sus- Anak/2024/PN TJK is in accordance with the
objectives of the sentence. 
In this research, the approach used is a normative juridical approach and an
empirical juridical approach. The resource persons for this research consisted of
the Public Prosecutor at the Lampung High Prosecutor's Office, the Juvenile
Judge at the Tanjung Karang Class IA District Court, a Criminal Law Lecturer at
the Faculty of Law, Unila. Data collection procedures were carried out using
literature studies and field studies. The data obtained was analyzed qualitatively. 
The results of this research show (1) The basis for the judge's considerations in
imposing prison sentences on children as perpetrators of class 1 narcotics crimes
based on decision Number: 13/Pid.Sus-Anak/2024/PN.Tjk. namely,
Philosophically, this decision reflects the judge's efforts to balance the deterrent
effect against narcotics perpetrators with the child's right to protection, as well as
providing opportunities for improvement in the Special Child Development
Institution (LPKA). Juridically, the judge considers the facts in the trial and
evidence that points to violations of the law by the defendant, including ordering
narcotics online. Sociologically, the judge assesses the social impact of the
defendant's actions, taking into account the unsupportive family background and
rehabilitation efforts. This decision combines these three aspects to provide justice,
pay attention to children's rights, and protect the interests of society. (2) The
judge's decision is considered to be in accordance with the objectives of the
sentence, namely preventing repetition of narcotics abuse and providing learning
in LPKA and LPKS. The effectiveness of imprisonment depends on the Bapas
program which supports the physical and mental rehabilitation of children. The suggestion in this research is: that law enforcement officials who handle
children's cases consistently decide children's cases with an orientation towards
efforts to achieve protection for children and continue to refer to the provisions
regulated in the SPPA Law, so that efforts can still be made for children in conflict
with the law. Diversion/Rehabilitation. 
Keywords: Judge's Decision, Imprisonment, Children, Narcotics. 
%D 2025
%C UNIVERSITAS LAMPUNG
%R 2112011007
%I FAKULTAS HUKUM
%L eprints83101