title: HUBUNGAN ANTARA BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) , USIA  GESTASI, PROSEDUR INVASIF, DAN LAMA RAWAT INAP TERHADAP  KEJADIAN SEPSIS NEONATORUM AWITAN LAMBAT DI RSUD DR. H  ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2023  
creator: AISYAH PUTRI , ARAFAH
subject: 610 Ilmu kedokteran, ilmu pengobatan dan ilmu kesehatan
description: Background: Late-onset neonatal sepsis (LONS) is a systemic response to  infection when a newborn is more than 72 hours old, as evidenced by a positive  blood culture. Currently, late-onset neonatal sepsis remains the third leading cause  of neonatal death. The difficulty in early diagnosis of late-onset neonatal sepsis  (LONIS) necessitates a diagnosis based on a combination of history, such as factors  that influence it like gestational age, low birth weight (LBW), and hospital-acquired  infections, including the use of invasive procedures and length of hospital stay.  Method: This study employed a descriptive analytic method with a cross-sectional  approach. The sample consisted of all neonates diagnosed with neonatal sepsis and  recorded in medical records with positive blood culture results in the perinatology  ward of RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung in 2023. Data were  analyzed univariate and bivariate using the Chi-square test for bivariate analysis  with Fisher's exact and Kolmogorov-Smirnov tests as alternatives.  Result: The incidence of late-onset neonatal sepsis was 42 cases (67.7%) out of the  total 62 neonates diagnosed with neonatal sepsis. Chi-square analysis showed that  gestational age (p=0,032), invasive procedures (p=0,043), and length of hospital  stay (p=0,012) were significantly associated with the occurrence of late-onset  neonatal sepsis. Meanwhile, low birth weight such as extremely low birth weight  (ELBW) (p=0,453), very low birth weight (VLBW) (p=0,054), and low birth  weight (LBW) (p=0,28) were not significantly associated with the occurrence of  late-onset neonatal sepsis.  Conclusion: Gestational age, invasive procedures, and length of hospital stay are  factors that influence the occurrence of late-onset neonatal sepsis.  Keywords: Gestasional Age, Invasive Procedure, Late Onset Neonatal Sepsis,  Length of Hospital Stay, Low Birth Weight.      Latar belakang: Sepsis neonatorum awitan lambat (SNAL) merupakan respon  sistemik terhadap infeksi ketika usia neonatus lebih dari 72 jam.yang dibuktikan  dengan adanya hasil kultur darah positif. Saat ini sepsis neonatorum awitan lambat  masih menjadi penyebab utama ketiga dari kematian neonatus. Kesulitan diagnosis  dini sepsis neonatorum awitan lambat (SNAL) menyebabkan perlunya diagnosis  berdasarkan gabungan anamnesis berupa faktor-faktor yang memengaruhi seperti  usia gestasi, berat badan lahir rendah (BBLR), dan infeksi dari rumah sakit yaitu  pemakaian prosedur invasif dan lama rawat inap.   Metode: Penelitian ini menggunakan metode analitik deskriptif dengan pendekatan  cross-sectional. Sampel terdiri dari seluruh neonatus yang terdiagnosis sepsis  neonatorum dan tercatat dalam rekam medis dengan hasil kultur darah positif di  ruang perinatologi RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung pada tahun  2023. Data dianalisis secara univariat dan bivariat dengan uji Chi-square untuk  analisis bivariat dengan alternatif fisher exact dan Kolmogorov-smirnov.   Hasil dan Pembahasan: Insidensi kasus sepsis neonatorum awitan lambat 42  kasus (67,7%) dari total 62 neonatus yang terdiagnosis sepsis neonatorum. Pada  analisis Chi-square, variabel usia gestasi (p= 0,032), prosedur invasif (p= 0,043),  dan lama rawat inap (p= 0,012) terbukti memiliki hubungan bermakna terhadap  kejadian sepsis neonatorum awitan lambat. Sedangkan variabel berat badan lahir  rendah seperti BBLASR (p= 0,453), BBLSR (p= 0,054), dan BBLR (p=0,28) tidak  memiliki hubungan terhadap kejadian sepsis neonatorum awitan lambat.   Kesimpulan: Usia gestasi, prosedur invasif, dan lama rawat inap merupakan faktor  yang memengaruhi kejadian sepsis neonatorum awitan lambat.  Kata Kunci: Berat Badan Lahir Rendah, Lama Rawat Inap, Prosedur Invasif,  Sepsis Neonatorum Awitan Lambat, Usia Gestasi.      
publisher: FAKULTAS KEDOKTERAN
date: 2025-01-07
type: Skripsi
type: NonPeerReviewed
format: text
identifier: http://digilib.unila.ac.id/83115/1/1.%20ABSTRAK.pdf
format: text
identifier: http://digilib.unila.ac.id/83115/2/2.%20SKRIPSI%20FULL.pdf
format: text
identifier: http://digilib.unila.ac.id/83115/3/3.%20SKRIPSI%20TANPA%20PEMBAHASAN.pdf
identifier:   AISYAH PUTRI , ARAFAH  (2025) HUBUNGAN ANTARA BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) , USIA GESTASI, PROSEDUR INVASIF, DAN LAMA RAWAT INAP TERHADAP KEJADIAN SEPSIS NEONATORUM AWITAN LAMBAT DI RSUD DR. H ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2023.  FAKULTAS KEDOKTERAN, UNIVERSITAS LAMPUNG.     
relation: http://digilib.unila.ac.id/83115/