%0 Generic
%A Aisyah Tri, Ramadani
%C UNIVERSITAS LAMPUNG
%D 2024
%F eprints:83145
%I FAKULTAS PERTANIAN
%T KARAKTERISTIK BIOPLASTIK DARI KOMBINASI SELULOSA  LIMBAH KULIT KAKAO (Theobroma cacao L.) DAN KAPPA    KARAGENAN
%U http://digilib.unila.ac.id/83145/
%X Cocoa pod husk contains 35.4% cellulose content which has the potential to be  used as raw material for bioplastic production. The use of kappa carrageenan as a  combination can improve the mechanical properties of the resulting bioplastic.  This study aims to determine the influence and identify the combination of cocoa  pod husk cellulose and kappa carrageenan that produces the best characteristics  according to JIS z 1707 standards. The research utilized a Completely  Randomized Block Design (CRBD) with one factor and four replications. The  factor involved formulations of cocoa pod husk cellulose and kappa carrageenan  with 6 treatment levels: P1 (8:2), P2 (6:4), P3 (5:5), P4 (4:6), P5 (2:8), P6 (0:10)  totaling 10 grams. The results of the study show that the combination of cocoa  pod husk cellulose and kappa carrageenan significantly affects bioplastic  thickness, tensile strength, elongation percentage, Young's modulus, and water  vapor transmission rate. Treatments meeting the JIS z 1707 standard in this study  for tensile strength parameters were P2 (1.846 MPa), P3 (2.164 MPa), P4 (2.203  MPa), P5 (3.090 MPa), and P6 (6.116 MPa); for elongation percentage parameters  were P2 (20.041%), P3 (28.545%), P4 (37.428%), P5 (46.982%), and P6  (38.945%); and for Young's modulus parameters were P2 (10.873 MPa), P3  (9.250 MPa), P4 (6.325 MPa), P5 (6.608 MPa), and P6 (15.610 MPa).  Keywords: bioplastics, cocoa pod husk cellulose, kappa carrageenan.    Limbah kulit kakao memiliki kandungan selulosa sebesar 35,4% yang berpotensi  dijadikan bahan baku pembuatan bioplastik. Penggunaan kappa karagenan sebagai  kombinasi dapat memperbaiki sifat mekanik bioplastik yang dihasilkan.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh serta mengetahui kombinasi  selulosa kulit kakao dan kappa karagenan yang menghasilkan karakteristik terbaik  sesuai standar JIS z 1707. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak  Kelompok Lengkap (RAKL) satu faktor dengan empat kali ulangan. Faktor yang  digunakan yaitu formulasi selulosa kulit kakao dan kappa karagenan dengan 6  taraf perlakuan yaitu P1 (8:2), P2 (6:4), P3 (5:5), P4 (4:6), P5 (2:8), P6 (0;10)  dengan total kombinasi 10 g. Hasil penelitian menunjukkan kombinasi selulosa  kulit kakao dan kappa karagenan berpengaruh nyata terhadap ketebalan, kuat  tarik, persen pemanjangan, modulus young, dan laju transmisi uap air bioplastik.  Perlakuan yang memenuhi standar JIS z 1707 pada penelitian ini pada parameter  kuat tarik yaitu P2 (1,846 MPa), P3 (2,164 MPa), P4 ( 2,203 MPa), P5 (3,090  MPa), dan P6 (6,116 MPa) ; parameter persen pemanjangan yaitu P2 (20,041 %),  P3 (28,545 %), P4 (37,428 %), P5 (46,982 %), dan P6 ( 38,945 %) ; dan  parameter modulus young yaitu P2 (10,873 MPa), P3 (9,250 MPa), P4 (6,325  MPa), P5 (6,608 MPa), dan P6 (15,610 MPa).  Kata kunci: bioplastik, selulosa kulit kakao, dan kappa karagenan